silahkan klik icon    jika video tidak dapat diputar

Sinopsis

Program video ini berisi strategi seorang guru Taman kanak-kanak yang mengalami masalah pada anak didiknya. Masalah tersebut adalah anak kesulitan dalam mengemukakan pendapatnya. Cara yang dilakukan guru tersebut diantaranya adalah dengan melatih anak secara terus menerus dan perlahan untuk mengemukakan pendapatnya. Misalnya dengan melontarkan beberapa pertanyaan tentang hal-hal yang disukai anak, memperlihatkan gambar kepada anak dan meminta anak menyampaikan pendapatnya tentang gambar tersebut. Cara lainnya adalah dengan meminta anak menggambar bebas, kemudian meminta anak untuk menceritakan gambar hasil karyanya di depan kelas. Cara lain yang dapat dilakukan adalah dengan meminta anak membawa mainan atau buku kesayangannya dari rumah dan memintanya menceritakan tentang mainan dan buku kesayangannya itu di depan teman-temannya, tentu saja tahap awal guru memancing dengan pertanyaan seputar mainan atau buku tersebut.

Ir. Melly Latifah , M.Si

Pada tayangan video tersebut, untuk pembukaan dan isi sudah sesuai dengan ilustrasi namun untuk penutup belum terlihat. Penggunaan strategi, pendekatan, metode dan media sudah ada dalam tayangan tersebut, namun untuk evaluasi belum terlihat. Untuk tingkat perkembangan anak sudah sesuai dengan materi pembelajarannya, demikian juga dengan kesesuaian dengan kurikulum yang berlaku (anak memahami bahasa ekpresif).

Tri Ekawati

Similar Posts

1,300 Comments

  1. nama : Luthfiyah Ulyani
    NIM : 857750075
    Prodi : PG PAUD BI

    Setelah melihat video diatas, menurut saya guru sudah memberikan stimulasi kepada anak dengan mengajak berbicara atau berkomunikasi tanya jawab agar anak mau berbicara dan berani memberikan pendapatnya.. berani menceritakan apa yang sudah dijelaskan oleh gurunya, agar anak memiliki perbendaharaan kata/kosatakata yang banyak, tetapi disini mungkin anak yang kurang berani memberikan pendapat atau belum berani mengungkapkan isi hatinya kurang distimulasi oleh keluarganya atau lingkungannya jarang di ajak berbicara sehingga dalam berbicara masih kesulitan. guru tersebut juga sudah memberikan stimulasi yang baik dengan memberikan beberapa pertanyaa tentang hal-hal yang disukai anak, memberikan kesempatan kepada anak untuk menceritakan gambar hasil karnyanya didepan kelas, dan meminta anak membawa mainan atau buku kesayangan dari rumah dan memintanya menceritakan tentang mainan atau buku kesayangannya.

  2. nama : Luthfiyah Ulyani
    NIM : 857750075
    Prodi : PG PAUD BI

    Setelah melihat video diatas, menurut saya guru sudah memberikan stimulasi kepada anak dengan mengajak berbicara atau berkomunikasi tanya jawab agar anak mau berbicara dan berani memberikan pendapatnya.. berani menceritakan apa yang sudah dijelaskan oleh gurunya, agar anak memiliki perbendaharaan kata/kosatakata yang banyak, tetapi disini mungkin anak yang kurang berani memberikan pendapat atau belum berani mengungkapkan isi hatinya kurang distimulasi oleh keluarganya atau lingkungannya jarang di ajak berbicara sehingga dalam berbicara masih kesulitan. guru tersebut juga sudah memberikan stimulasi yang baik dengan memberikan beberapa pertanyaa tentang hal-hal yang disukai anak, dan memberikan kesempatan kepada anak untuk menceritakan gambar hasil karnyanya didepan kelas

  3. nama : Yeni Marlina Astuti
    NIM : 856613649
    Prodi : PGPAUD
    Di dalam video pembelajaran yang berjudul ” Anak Kesulitan Mengucapkan Pendapat ” sya setuju dengan lanhgkah-langkah yang telah diambil guru tersebut dalam ” memancing ” kemauan dan keberanian anak untuk berbicara atau mengungkapkan pendapat. Anak terlebih dahulu diajak bercakap – cakap tentang hal – hal yang disenanginya, memberikan gambar atau video yang disukai anak dan meminta atau menanyakan kepada anak tentang gambar atau video yang diperlihatkan kepadanya. Dengan diajak bercakap-cakap hal yang sederhana lama – kelamaan anak akan terbiasa untuk berbicara dan mengemukakan pendapat di hadapan orang lain

  4. nama : Lovelya Nurharani Hendranti
    NIM : 858941919
    Prodi : PGPAUD

    Bertanya dengan cara yang tepat: Tanyakan pertanyaan yang sederhana dan mudah dimengerti oleh anak-anak usia dini. Hindari pertanyaan yang terlalu rumit atau membingungkan.

    Memberikan contoh: Bantu anak-anak usia dini untuk mengungkapkan pendapat mereka dengan memberikan contoh atau skenario yang sederhana. Misalnya, Anda dapat bertanya pada anak-anak mengenai warna atau bentuk benda yang mereka sukai.

    Memberikan waktu yang cukup: Beri anak-anak waktu yang cukup untuk berpikir dan merumuskan pendapat mereka sebelum menjawab pertanyaan atau mengungkapkan pendapat. Jangan tergesa-gesa atau memaksa mereka untuk segera menjawab.

    Memberikan kesempatan yang cukup: Berikan anak-anak kesempatan yang cukup untuk berbicara dan mengungkapkan pendapat mereka tanpa terganggu atau diinterupsi. Ini akan membantu anak-anak merasa lebih percaya diri dan lebih nyaman untuk mengungkapkan pendapat mereka.

    Memberikan dukungan dan pujian: Berikan dukungan dan pujian pada anak-anak ketika mereka berbicara dan mengungkapkan pendapat mereka. Hal ini akan membantu meningkatkan rasa percaya diri mereka dan membuat mereka lebih termotivasi untuk mengungkapkan pendapat mereka di masa depan.

  5. Nama : Bariyatun Nisa
    Nim : 857160912
    judul : Anak Sulit Mengungkapkan Pendapat

    dari video diatas yang saya amati bahwa ada beberapa faktor anak sulit mengungkapkan pendapat yaitu anak pemalu atau tidak berani, takut, pendiam, dan ini bisa terjadi karena kurangnya stimulasi berbicara. Solusi yang dilakukan guru sangat bagus dengan cara menstimulus anak untuk berbicara, menanyakan pendapatnya dengan cara menanyakan aktivitasnya, kesukaannya dan lainnya. Kita sebagai guru sebaiknya selalu mengajak bicara anak ketika sedang bermain, belajar atau sekadar menanyakan perasaan, kegiatan, dan lain-lain. sering ajak anak berdiskusi, bermain peran, dongeng, bercerita, dan lain sebagainya untuk mengembangkan kemampuan berbahasa dan kosa kata anak.

  6. Nama : Bariyatun Nisa
    Nim : 857160912
    judul : Anak Sulit Mengungkapkan Pendapat

    dari video diatas yang saya amati bahwa ada beberapa faktor anak sulit mengungkapkan pendapat yaitu anak pemalu atau tidak berani, takut, pendiam, dan ini bisa terjadi karena kurangnya berbicara atau sedikit bicara. Dari video di atas yang dilakukan guru sangatlah bagus sekali, dengan cara menstimulus anak untuk berbicara, menanyakan pendapatnya dengan cara menanyakan aktivitasnya, kesukaannya dan lainnya. guru sebaiknya selalu mengajak bicara anak mulai dari tanya kabar, perasaan, kegiatan dirumahnya, selain itu juga sering ajak anak berdiskusi, bermain peran, dongeng, dan lain sebagainya untuk mengembangkan kemampuan berbahasa dan kosa kata anak.

  7. Nama: Titin Irawatih
    Nim: 858733602
    Judul: Anak Sulit mengungkapkan Pendapat

    Dari video yang telah saya putar tadi, terlihat anak yang sulit mengungkapkan pendapat ketika didekati atau ditanyai oleh bu guru, mungkin anak tersebut malu atau sulit untuk menjawab (merangkai kata atau bahasa yang tepat). untuk solusi yang tepat pada anak yang sulit mengungkapkan pendapat atau menjawab pertanyaan yang diberikan oleh bu guru, dekati anak lalu berikan pertanyaan yang sekiranya membuat anak itu senang dan mudah untuk dipahami atau dijawab anak dengan kosa kata sesuai yang ia bisa, lalu berikan pertanyaan kepada anak tentang gambar (guru sambil memegang gambar) mungkin dengan pertanyaan lewat gambar akan memberikan kesempatan kepada anak untuk lebih aktif dalam mengungkapkan pendapatnya tentang gambar sesuai yang diucapkan oleh anak.

  8. Nama : Herlin Octavio M
    NIM : 857072871
    Jurusan : PGPAUD
    Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
    setelah menonton tayangan mengenai “Anak Sulit Mengungkapkan Pendapat” saya setuju dengan pendapat Ibu Ir. Melly Latifah, MSi. Kerapkali kita mendapatkan anak didik yang sulit mengungkapkan pendapat, karena kurangnya stimulus bahasa aktif baik di lingkungan keluarga maupun di lingkungan sekolah. Oleh karena itu kita sebagai pendidik sudah semestinya memberikan penguatan – penguatan berupa stimulus yang memotivasi anak agar mau mengungkapkan pendapatnya. Contoh : pendidik memberikan pertanyaan sederhana seperti “sarapan apa tadi pagi?”, “siapa teman kalian yang belum datang?”, atau evaluasi saat anak – anak pulang sekolah dengan bertanya kepada anak satu persatu terkait tema belajar hari ini.

  9. Nama : Ida Almunfaridah
    NIM : 857750068
    Prodi : PG PAUD BI

    “Anak Sulit Mengungkapkan Pendapat”
    Video ini berisi upaya seorang guru untuk mengatasi anak yang sulit untuk mengungkapkan pendapatnya. Cara yang ditempuh dalam video tersebut sudah baik, yakni dengan menanyakan hal-hal yang disukai anak, meminta anak menggambar bebas dan menceritakan isinya. Namun untuk meminta anak menceritakan mainan yang dibawanya dari rumah, itu masih bersifat kondisional, belum bisa dijadikan pegangan. Cara tersebut hanya cocok untuk anak yang membawa mainan dari rumah. Untuk sekolah yang justru tidak mengizinkan anak-anaknya untuk membawa mainan dari rumah, cara tersebut tidak dapat dipraktikkan. Selain cara-cara tersebut, guru juga dituntut untuk selalu aktif di kelas. Guru harus banyak mengajak anak berbicara, apapun materi yang dibicarakan, bahkan untuk hal yang sebenarnya tidak begitu penting sekalipun. Hal tersebut dimaksudkan untuk melatih kemampuan bahasa anak, memperluas kosa katanya, menghidupkan imajinasinya, sehingga anak lebih mampu mengungkapkan apa yang ada dalam pikirannya.

  10. NAMA : KHAVIVA YUSTINA
    NIM : 858738633
    PRODI : PGPAUD-BI

    Berpendapat merupakan salah satu ketrampilan dari kemampuan berbicara. Namun kemampuan berbicara tidaklah sama dimiliki oleh setiap anak, oleh karena itu anak-anak membutuhkan stimulasi orang-orang terdekatnya, khususnya orang tua sebagai guru pertama dan guru ketika anak sudah masuk di lingkungan sekolah
    Anak yang mengalami “sulit mengungkapkan pendapat”, membutuhkan penanganan yang tepat dari orang tua maupun dari gurunya. Orang tua dan guru harus mempunyai kesepakatan untuk menstimulasi anak. Seperti dalam video, seperti; 1) guru memberi pertanyaan tentang apa yang disukai anak, 2) memberi gambar kemudian meminta anak untuk menceritakan gambar tersebut, 3) minta anak untu menggambar bebas, kemudian anak diminta untuk menceritakan gambar yang telah dibuatnya kepada teman-temannya di depan kelas.
    selain itu, yang tidak kalah pentingnya adalah dekati anak dan ajak anak untuk saling kontak mata, dan selalu dengarkan apa yang dikatakan anak, dengan guru menjadi pendengar anak akan merasa diperhatikan. sehingga anak akan lebih terbuka untuk mengemukakan pendapatnya.

Leave a Reply