Sinopsis

Seorang guru bahasa yang mengajarkan membuat slogan, guru memperagakan bagaimana jika pembelajaran slogan itu dilakukan dengan cara yang tidak benar, misalnya diawali dengan menunjukkan beberapa gambar dan satu contoh slogan. Kemudian guru menjelaskan arti slogan dengan menyampaikan definisi slogan. Kegiatan selanjutnya guru memberi tugas kerja kelompok tiap kelompok beranggotakan 4 siswa untuk membuat slogan dengan tema lingkungan hidup. Guru berpesan untuk tidak ramai karena akan meninggalkan ruang kelas. Siswa kemudian kerja kelompok membuat slogan. Kemudian guru kembali dan memonitor kerja kelompok, dan menanyakan kelompok mana yang sudah selesai.

Untuk mengatasi hal tersebut seorang guru memperagakan dengan mengajarkan membuat slogan dengan benar. Diawali dengan menjelaskan tujuan, guru memulai pelajaran dengan menjelaskan pengertian slogan. Untuk meyakinkan pemahaman tentang slogan, guru meminta siswa memberi contoh slogan yang sering di baca di tepi jalan. Beberapa siswa secara volunteer menyampaikan contoh slogan yang pernah dibaca. Pembelajaran dilanjutkan dengan berlatih membuat slogan. Kegiatan delakukan dengan memberikan tema slogan yang akan dibuat, yaitu lingkungan hidup. Slogan dibuat secara kelompok.

1. Cara guru membuka pelajaran sudah cukup baik dengan memberitahukan materi yang akan dipelajari saat itu. Pada saat mengisi pelajaran guru sudah cukup baik ,sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran, namun tidak ada penutup dalam video tersebut.

2. Pendekatan yang digunakan sudah tepat metode yag digunakan yaitu berkelompok untuk membuat slogan berdasarkan gambar yang terlihat.

3. Materi,Pendekatan, metode,dan langkah-langkah pembelajaran yang digunakan sesuai dengan perkembangan peserta didik.

4. Materi membuat slogan berdasarkan gambar terdapat pada kurikulum 2013.

Neneng Fitriyah, M.Pd

Similar Posts

29 Comments

  1. Nama: Aini Fauziah Zaki Pitri
    NIM:042696322
    Prodi: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

    1. Pada video pertama, guru tidak mendampingi siswa saat mengerjakan tugas. Tidak ada faslitator untuk bertanya. Guru tidak menjelaskan secara detail.
    2. Video ke dua, guru melakukan perbaikan saat mengajar, menjelaskan definisi slogan bergambar dan memberi kan contohnya.

  2. Nama : Popy Arma Eliza
    NIM : 041135941
    Prodi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
    1. Pada video pertama guru tidak menggunakan salam pembuka. Siswa yang belajar tidak aktif. guru juga meninggalkan kelas diasaaat siswa belajar kelompok.
    2. Pada video kedua guru menjelaskan tentang materi slogan dan siswa pun menjadi aktif dalam belajar.

  3. Nama: Hawwa Syifa Lahfah
    NIM:044358425
    Prodi: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
    UPBJJ : Bandung

    Assalamualaikum
    Izin menanggapi video
    Dari video tersebut terlihat jelas kondisi kelas disaat guru hadir dalam kelas saat pembelajaran juga saat guru tidak hadir didalam kelas saat pembelejarn. saat seorang guru meninggalkan kelas terlihat kelas sangat tidak kondusif dan tugas yang diberikan tidak terselesaikan
    seian tanggapan saya, mohon bimbingannya

  4. Assalamualaikum Wr. Wb

    Nama : Rina Nurjanah
    NIM : 042931291
    Prodi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

    1. Reaksi siswa terhadap kegiatan pembelajaran “membuat slogan bergambar” yaitu siswa kondusif saat guru berada dikelas, namun saat guru keluar kelas beberapa menit, siswa menjadi tidak kondusif dan tidak bisa mengerjakan tugas yang diberikan guru.

    2. Kelemahan guru dalam melakukan pembelajaran yaitu:
    – Guru seharusnya menjadi fasilitator yang baik bagi siswanya namun didalam video tersebut, guru terlihat memberikan tugas kelompok tanpa memandu bagaimana tugas itu sebaiknya dikerjakan dan keluar beberapa menit sehingga siswa tidak tertib di kelas.

    3. Kelebihan guru dalam melakukan pembelajaran yaitu:
    – Guru menyediakan pijakan (keterampilan membuka pembelajaran) dengan memberikan sapaan kepada siswa.
    – Guru memberikan media berupa contoh-contoh slogan bergambar dengan menggunakan infokus.

    4. Hal yang unik yang ditemukan dalam video pembelajaran tersebut adalah ketika guru meninggalkan kelas saat siswa sedang ditugaskan secara berkelompok, seharusnya guru memberikan penjelasan, melihat jalannya siswa dalam berkelompok atau sesekali melihat hasil kerja mereka. bisa jadi, satu diantara mereka ada yang belum paham mengenai materi yang diberikan.

    5. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yaitu:
    – Menunjukan sikap semangat dalam mengajar.
    – Meningkatkan efesiensi mengajar menuju arah tercapainya hasil yang optimal.

  5. Nama : Tri Erda Ermaningrum
    NIM : 042649119

    1. Kelebihan:
    Guru tersebut memberikan beberapa contoh slogan melalui media pembelajaran yang tepat, sehingga para siswa akan lebih mudah memahami materi yang diberikan.
    2. Kekurangan:
    Dalam kegiatan pembelajaran belum diawali dengan kegiatan berdoa, sapaan, review materi sebelumnya, dan ice breaking. Kemudian guru meninggalkan kelas sehingga membuat suasana menjadi kurang kondusif.
    3. Hal Unik:
    Belum menemukan hal unik dalam metode pengajaran yang diberikan.
    4. Saran Perbaikan:
    Guru dapat menjelaskan langkah-langkah pembuatan poster atau memberikan contoh yang kurang tepat serta kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi dalam pembuatan poster.

  6. Nama : Siti Mariyam
    NIM : 044604412
    Prodi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

    Pada peragaan pertama siswa terlihat merespon pemaparan materi dari guru dengan cukup baik. Mereka menyimak dan memperhatikan guru yang sedang menjelaskan materi tentang slogan. Namun, ketika guru menyuruh siswa bekerja dalam kelompok dan meninggalkan kelas, siswa terlihat ada yang ribut saja, ada yang malas dan kurang semangat, ada pula yang belajar.
    Pada peragaan berikutnya, siswa menunjukan reaksi yang cukup baik ketika guru memberikan apersepsi dan pemaparan materi. Siswa memperhatikan dan menyimak penjelasan guru dengan cukup baik. Ketika guru mengajukan pertanyaan siswa merespon dengan cukup baik juga. Haltersebut terlihat dari beberapa siswa yang mengacungkan tangan dan memberikan contoh slogan yang pernah mereka temui di jalan. Ketika bekerja dalam kelompok siswa juga cukup aktif dan terlihat mulai berkomunikasi dengan senang dalam kerja kelompoknya.
    Pada peragaan pertama kelemahan guru terlihat pada kurangnya proses interaksi dengan siswa di awal pembelajaran. Tidak ada apersepsi dan motivasi untuk siswa dalam mengawali pembelajaran. Guru pun tidak menyebutkan tujuan pembelajaran. Metode yang digunakan pun monoton hanya ceramah dan pemberian tugas kelompok. Apalagi ketika kerja kelompok guru meninggalkan siswa keluar kelas sehingga siswa tidak kondusif dan kebingungan tanpa arahan dari guru.
    Pada peragaan kedua kelemahan yang dilakukan guru sama, yaitu tidak melakuakan kegiatan pendahuluan berupa pembukaan dan apersepsi juga motivasi yang seharusnya dilakukan untuk menumbuhkan minat dan semangat belajar siswa. Kemudian guru kurang memberikan contoh-contoh slogan yang baik dan menarik juga tidak menjelaskan langkah-langkah membuat slogan. Siswa langsung ditugaskan membuat slogan begitu saja. Kurangnya media dan sumber belajar yang membantu siswa dalam membuat slogan.. Tidak ada sesi presentasi hasil karya siswa yang ditanggapai siswa lain. Kemudian guru juga tidak melakukan kegiatan penutup seperti menyimnpulkan pembelajaran, pemberian penghargaan terhadap karya terbaik, refleksi pembelajaran serta doa.
    kelebihan guru Pada peragaan pertama guru menggunakan proyektor untuk menyajikan contoh-contoh slogan, guru juga sudah memeberikan penjelasan materi mengenai slogan. Pada peragaan kedua guru sudah menyebutkan tujuan pembelajaran, juga memberikan penjelasan mengenai materi yang akan dipelajari. Guru juga memberikan pertanyaan untuk memancing siswa dan juga memebrikan penguatan positif bagi siswa yang menjawab pertanyaan. Guru juga membimbing siswa dalam diskusi kelompok.
    Pada peragan pertama hal unik yang dilakukan guru adalah menyajikan contoh-contoh slogan dalam tayangan proyektor. Pada peragaan kedua guru menggali pengetahuan awal siswa dengan bertanya pengalaman siswa terkait slogan yang pernah mereka baca di lingkungan sekitar. Guru juga memberikan apresiasi kepada siswa yang menjawab pertanyaan dari guru.
    Setelah mengamati video pembelajaran dan mengetahui kelemahan dan kelebihan dari pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru tersebut, maka upaya yang bisa diusulkan guna meningkatkan kualitas pembelajaran berikutnya adalah sebagai berikut:
    a. Menyiapkan media dan sumber belajar yang lebih banyak dan menarik. Untuk memperdalam pemahanan siswa terhadap apa itu slogan dan bagaimana langkah-langkah dalam menulis slogan guru bisa menyediakan buku siswa, majalah, ataupun internet. Guru juga bisa menyediakan berbagai macam media yang lebih riil dan menarik supaya menjadi refernsi bagi siswa dalam membuat slogan bergambar misalnya tayangan video, gambar asli, atau banner bisa juga berkeliling sekolah karena biasanya di lingkungan sekolahpun banyak slogan-slogan yang dibuat oleh pihak sekolah untuk memotivasi siswa dan seluruh anggota masyarakat sekolah.
    b. Melaksakan pembelajaran sesuai dengan rencana yang telah dibuat. Seperti tidak lupa menyampaikan apersepsi, motivasi, dan menyampaikan penutup.
    c. Untuk apersepsi misalnya bisa dengan menyuarakan slogan-slogan yang menumbuhkan semangat dari guru yang saling bersahutan dengan siswa.
    d. Menentukan metode yang lebih menarik, menurut saya untuk membuat slogan bergambar pendekatan yang lebih tepat digunakan adalah pendekatan individu. Karena dalam membuat slogan bergambar siswa pasti memiliki bakat dan minat yang berbeda. Boleh saja siswa berdiskusi dalam kelompok itu lebih baik untuk bertukar inspirasi, namun secara pengerjaan lebih cocok individu. Jadi, bisa saja agar slogan yang dihasilkan lebih variatif antar kelompok di beri tema yang berbeda. Pendekatan individu ini juga lebih memudahkan guru dalam menggali minat dan bakat siswa. Pada era sekarang menggambar itu bukan hanya dikertas saja, bisa juga dilakukan dengan media digital. Siswa yang minat dalam dunia digital bisa membuat slogan dengan menggunakan aplikasi. Nah, untuk membuat kelas lebih aktif dan interaktif untuk proses asosiasi dan komunikasi siswa bisa diadakan pameran sederhana. Setiap kelompok memajangkan hasil karyanya di pojok karya kelas, kemudian setiap siswa berkeliling untuk melihat dan mengapresiasi hasil karya teman-temanya. Jangan lupa adakan sesi penghargaan untuk karya terbaik. Dengan begitu siswa akan lebih semangat untuk menciptakan karya terbaik mereka.

  7. Nama : Ahmad Zulkarnaen
    NIM : 042642155
    Prodi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

    Kondisi kelas sangat kondusif disaat guru menjelaskan tentang tata cara membuat slogan bergambar. Tetapi ketika guru meninggalkan kelas dan menyuruh siswa membuat slogan bergambar secara berkelompok, kelas menjadi tidak kondusif karena tidak adanya guru sehingga siswa jadi kebingungan ketika mau mengerjakan tugas tersebut. Alhasil ada sebagian siswa yang memang benar – benar mengerjakan tugas bahkan ada juga yang tidur-tiduran. Dan ketika guru memasuki ruangan kelas kembali, banyak tugas yang belum selesai dikerjakan.
    Mungkin itu pendapat saya.

  8. Nama : Musdalifah
    Nim : 044146555
    Prodi : Bahasa Indonesia
    Assalamualaikum. Wr. Wb.
    Berikut jawaban yang saya berikan berdasarkan video yang telah disajikan.
    Menurut pendapat saya, sebagai tenaga pendidik hal yang seharusnya dilakukan adalah membimbing, menjadi motivator dan fasilitator bagi peserta didik sehingga peserta didik dapat bertanya apabila mengalami kesulitan dalam membuat slogan. Bukan meninggalkan kelas saat peserta didik mengerjakan tugas karena dapat memicu keributan di dalam kelas dan suasana kelas menjadi tidak kondusif. Adapun perbaikan atau saran dan masukan untuk guru/tenaga pendidik tersebut adalah meningkatkan semangat dan etos kerjanya. Sehingga dapat menjadi tutor yang baik bagi peserta didik. Sekian, dan terima kasih.

  9. NAMA : ZAHRATUL RAMADANI
    NIM : 043094447
    PRODI : PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

    1. Kelemahan pembelajaran dalam video
    – Kegiatan pembelajaran tidak diawali dengan pembukaan seperti berdoa atau menyapa siswa.
    – Guru seharusnya menjadi fasilitator bagi siswa, namun dalam proses pembelajaran tersebut guru meninggalkan kelas setelah memberikan tugas kepada siswa.

    2. Kelebihan pembelajaran dalam video
    – Penyajian materi dengan memberikan beberapa contoh slogan dengan media pembelajaran yang membuat siswa lebih mudah memahami
    – Dengan memberikan bayangan kepada siswa tentang slogan yang pernah mereka jumpai atau pernah dibaca.

    3. Hal unik dalam pembelajaran video
    – Dengan memberikan contoh slogan dan menggunakan LCD sebagai medianya membuat siswa lebih mudah membayangkan apa yang sedang dipelajari.

    4. Rencana perbaikan yang dapat dilakukan
    – Guru harus selalu menemani dan memandu proses berjalannya pembelajaran dikelas.

  10. Nama: Hendriana
    NIM : 042929191
    Prodi: Pendidika Bahasa dan Sastra Indonesia

    1.Menurut pendapat saya Reaksi siswa terhadap kegiatan pembelajaran “membuat slogan bergambar” yaitu siswa sangat kondusif saat guru berada dikelas, namun ketika guru keluar dari kelas beberapa saat, siswa menjadi tidak kondusif dan tidak bisa mengerjakan tugas yang diberikan.

    2. Kelemahan guru pada saat melakukan pembelajaran yaitu
    Guru harusnya bukan hanya mentransfer ilmu tapi juga harus mampu menjadi fasilitator yang baik bagi siswanya namun didalam video tersebut, guru terlihat memberikan tugas kelompok tanpa memandu bagaimana tugas itu sebaiknya dikerjakan dan keluar beberapa menit sehingga siswa tidak tertib di kelas.

    3. Kelebihan guru dalam melakukan pembelajaran yaitu:
    Guru menyediakan pijakan (keterampilan membuka pembelajaran) dengan memberikan sapaan kepada siswa.Guru memberikan bebera media berupa contoh slogan bergambar dengan menggunakan projektor

    4. Hal yang unik dalam video pembelajaran ini adalah ketika guru keluar kelas saat siswa ditugaskan secara berkelompok,harusnya guru memberikan penjelasan terlebih dahulu, da melihat jalannya siswa dalam berkelompok atau sesekali melihat hasil kerja mereka. bisa jadi, satu diantara mereka ada yang belum memahami secara maksimal mengenai materi yang diberikan kepada siswa.

Leave a Reply