Similar Posts
Memelihara Konsentrasi
silahkan klik icon jika video tidak dapat diputar Sinopsis Pada program ini tampak bahwa guru mengalami kesulitan untuk mempertahankan perhatian siswa terhadap materi yang diajarkan. Solusi yang ditawarkan adalah dengan menggunakan alat peraga yang menarik. Siswa dialihkan dan arahkan perhatiannya pada alat peraga yang digunakan guru dalam mengajar. Selain itu siswa diajak mengeksplorasi dengan…
Teknik Bernyanyi dengan Mudah Melalui Media Audio Tape Recorder
silahkan klik icon jika video tidak dapat diputar Sinopsis Ilustrasi dalam Video ini berisi tentang pemecahan masalah yang dilakukan guru ketika mengajar bernyanyi kepada siswa dengan menggunakan tape recorder karena guru kurang menguasai teknik bernyanyi dengan baik dan benar. Pada kegiatan awal guru menjelaskan lagu yang akan dipelajari kemudian secara bersama-sama mempelajari dengan memutar…
Mengajar Berat Benda
silahkan klik icon jika video tidak dapat diputar Sinopsis Kompetensi yang harus dikusai dalam menjalankan tugasnya sebagai guru di antaranya kompetensi pedagogik. Kompetensi pedagogik meliputi pemahaman guru terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Dengan menguasai pemahaman terhadap peserta didik guru…
Keterpaduan Pembelajaran Sastra
silahkan klik icon jika video tidak dapat diputar Sinopsis Video ini memuat gambaran tentang pembelajaran sastra klasik di SD yang dirasakan sulit bagi siswa. Dengan menggunakan pendekatan terpadu, antarketerampilan berbahasa maupun antarlintas bidang studi, masalah ini dapat diatasi. Melalui kegiatan membaca, menyimak, berbicara, dan menulis, serta dengan kegiatan berdiskusi di dalam kelompok, siswa akan…
Pembelajaran Apresiasi Sastra Anak (Puisi/Cerita/Drama) dalam Upaya Penguatan Pendidikan Karakter
silahkan klik icon jika video tidak dapat diputar Sinopsis Abdul Rozk Zaidean et. al. (1994: 35) dalam buku Kamus Istilah Sastra mengartikan apresiasi sastra adalah penghargaan atas karya sastra sebagai hasil pengenalan, pemahaman, penafsiran, penghayatan, dan penikmatan yang didukung oleh kepekaan batin terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam karya sastra itu. Dalam melaksanakan apresiasi sastra…
Mendeskripsikan Benda Secara Tepat
silahkan klik icon jika video tidak dapat diputar Sinopsis Geometri sebagai bagian dari kajian matematika perlu diperkenalkan dan dipahami siswa sejak awal sekolah. Teori Van Hiele mengungkapkan bahwa tingkat berpikir geometri siswa berawal pada tahap visualisasi. Visualisasi bangun geometri melalui benda-benda representasi di sekitar siswa akan mempermudah siswa membangun pengetahuan geometrinya. Tayangan video ini…
Nama : Diah Yulindra
Nim : 856617037
Menulis kerangka cerita atau narasi bisa menjadi tantangan tersendiri bagi anak-anak SD karena beberapa faktor perkembangan dan kognitif mereka.
Kemampuan Berpikir Abstrak dan Perencanaan:Membuat kerangka cerita membutuhkan kemampuan untuk berpikir secara abstrak tentang alur cerita, karakter, dan latar sebelum benar-benar menuliskannya. Anak-anak SD mungkin masih dalam tahap perkembangan di mana pemikiran konkret lebih dominan, sehingga merencanakan sesuatu yang belum terjadi secara tertulis bisa jadi sulit. Mereka mungkin lebih suka langsung menulis apa yang ada di pikiran mereka saat itu juga.
Pemahaman Struktur Narasi:Memahami unsur-unsur dasar sebuah cerita seperti awal, tengah, dan akhir, serta bagaimana elemen-elemen ini saling berhubungan, memerlukan pemahaman struktural. Anak-anak mungkin belum sepenuhnya menguasai konsep ini dan cenderung menulis secara acak atau tanpa urutan yang jelas.
Pengembangan Ide dan Imajinasi:Meskipun anak-anak memiliki imajinasi yang kaya, menerjemahkannya ke dalam sebuah kerangka cerita yang terstruktur bisa menjadi tantangan. Mereka mungkin memiliki banyak ide, tetapi kesulitan untuk memilih, memfokuskan, dan mengorganisasinya menjadi sebuah alur yang koheren.
Keterampilan Bahasa dan Kosakata: Terkadang, kesulitan bukan pada ide ceritanya, tetapi pada kemampuan bahasa untuk mengekspresikannya dalam bentuk kerangka. Mereka mungkin kesulitan menemukan kata-kata yang tepat untuk menggambarkan ide atau urutan peristiwa yang mereka bayangkan.
Untuk mengatasi kesulitan ini, penting bagi pendidik dan orang tua untuk memberikan bimbingan yang bertahap, menggunakan metode yang menyenangkan dan visual, serta memberikan dukungan dan dorongan positif. Misalnya, menggunakan peta pikiran, gambar berseri, atau pertanyaan pemandu dapat membantu anak-anak dalam menyusun ide dan merencanakan cerita mereka.
Menulis kerangka cerita atau narasi bisa menjadi tantangan tersendiri bagi anak-anak SD karena beberapa faktor perkembangan dan kognitif mereka.
Kemampuan Berpikir Abstrak dan Perencanaan:Membuat kerangka cerita membutuhkan kemampuan untuk berpikir secara abstrak tentang alur cerita, karakter, dan latar sebelum benar-benar menuliskannya. Anak-anak SD mungkin masih dalam tahap perkembangan di mana pemikiran konkret lebih dominan, sehingga merencanakan sesuatu yang belum terjadi secara tertulis bisa jadi sulit. Mereka mungkin lebih suka langsung menulis apa yang ada di pikiran mereka saat itu juga.
Pemahaman Struktur Narasi:Memahami unsur-unsur dasar sebuah cerita seperti awal, tengah, dan akhir, serta bagaimana elemen-elemen ini saling berhubungan, memerlukan pemahaman struktural. Anak-anak mungkin belum sepenuhnya menguasai konsep ini dan cenderung menulis secara acak atau tanpa urutan yang jelas.
Pengembangan Ide dan Imajinasi:Meskipun anak-anak memiliki imajinasi yang kaya, menerjemahkannya ke dalam sebuah kerangka cerita yang terstruktur bisa menjadi tantangan. Mereka mungkin memiliki banyak ide, tetapi kesulitan untuk memilih, memfokuskan, dan mengorganisasinya menjadi sebuah alur yang koheren.
Keterampilan Bahasa dan Kosakata: Terkadang, kesulitan bukan pada ide ceritanya, tetapi pada kemampuan bahasa untuk mengekspresikannya dalam bentuk kerangka. Mereka mungkin kesulitan menemukan kata-kata yang tepat untuk menggambarkan ide atau urutan peristiwa yang mereka bayangkan.
Untuk mengatasi kesulitan ini, penting bagi pendidik dan orang tua untuk memberikan bimbingan yang bertahap, menggunakan metode yang menyenangkan dan visual, serta memberikan dukungan dan dorongan positif. Misalnya, menggunakan peta pikiran, gambar berseri, atau pertanyaan pemandu dapat membantu anak-anak dalam menyusun ide dan merencanakan cerita mereka.