Pemberian Hadiah “Parise”

silahkan klik icon    jika video tidak dapat diputar

Sinopsis

Ilustrasi dalam video ini menggambarkan upaya guru dalam menanamkan disiplin pada anak. Hal ini penting, karena pada masa usia dini anak masih belum memahami arti disiplin dan masih bersifat egosentris. Dalam tayangan, tampak beberapa anak yang menyerobot antrian atau berebut saat hendak bermain di area permainan. Upaya yang dilakukan guru dalam video ini adalah dengan memberi penghargaan baik yang bersifat verbal seperti ucapan” hebat”,  “kamu pintar” dan juga non verbal seperti “mengacungkan ibu jari”, “mengusap kepala dan bahu anak”,  dan “tepuk tangan”.

Sri Tatminingsih

Dalam tayangan video ini, para pengunjung dapat memperoleh beberapa
tips yang bisa dengan mudah dilakukan untuk memberi penguatan perilaku
dengan pemberian pujian, baik secara verbal ataupun ditambahkan dengan
adanya bahasa tubuh tertentu yang dilakukan oleh guru.

Secara umum tayangan ini sudah menerangkan dengan jelas fungsi dan cara pemberian penguatan melalui pujian pada anak didik.

Pemberian pujian hingga saat ini memang sangat diperlukan, dan merupakan keterampilan yang harus dikuasai guru.

Pemberian pujian yang tepat akan mengakibatkan sikap positif pada
anak didik semakin bertambah, hal tersebut berlaku pada semua anak didik
bagaimanapun karakteristik mereka sebagai individu.

Wing Hanyom Sari

Similar Posts

634 Comments

  1. Guru berusaha mengajarkan disiplin kepada anak dengan memberikan pujian verbal seperti “hebat” atau “kamu pintar”, serta pujian non-verbal seperti tepuk tangan dan mengacungkan ibu jari. Pujian-pujian ini jelas membantu anak merasa dihargai dan termotivasi untuk berperilaku baik.

    Namun, meskipun sudah efektif, penting bagi guru untuk juga menggunakan metode lain yang lebih beragam, seperti memberi tanggung jawab kecil kepada anak, misalnya menjaga antrian atau memimpin permainan. Ini bisa membuat mereka lebih memahami arti disiplin dalam konteks yang lebih luas.

    Secara keseluruhan, penggunaan penguatan positif ini sangat bermanfaat untuk mendukung perkembangan disiplin anak di usia dini.

  2. Melihat upaya guru dalam menanamkan disiplin pada anak melalui pujian verbal dan non-verbal memang sangat efektif. Pujian seperti “hebat” atau tepuk tangan bisa memberikan dorongan positif bagi anak, terutama pada usia dini yang membutuhkan penguatan untuk memahami perilaku yang baik.

    Namun, jika saya melihat lebih jauh, meskipun pujian tersebut membantu, saya rasa guru perlu mencari cara agar anak lebih terlibat aktif dalam proses belajar disiplin. Memberikan tanggung jawab kecil atau mengajak anak untuk memimpin beberapa aktivitas bisa menjadi langkah yang baik untuk memperkenalkan mereka pada konsep disiplin yang lebih nyata, bukan hanya berdasarkan pujian.

    Pujian tetap penting, namun jika diberikan dengan kombinasi tugas yang meningkatkan rasa tanggung jawab, anak akan lebih memahami apa arti disiplin yang sebenarnya. Ini akan membantu mereka tidak hanya mematuhi aturan, tetapi juga memahami mengapa aturan itu penting.

  3. Nama : Sinta Harpili
    NIM : 856338152

    Refleksi dari saya pemberian “parise” atau pujian sederhana kepada anak usia dini merupakan strategi penting dalam penguatan perilaku positif dan membangun rasa percaya diri anak. Melalui penghargaan ini, anak merasa dihargai, diakui, dan termotivasi untuk terus melakukan hal-hal baik. Parise adalah alat sederhana tapi sangat kuat dalam pendidikan karakter anak usia dini. Bila diberikan dengan tulus, spesifik, dan bijaksana, parise bisa membentuk anak yang percaya diri, berkarakter baik, dan mencintai nilai-nilai positif sejak dini.
    Kekuatan Parise:
    • Meningkatkan motivasi intrinsik. Anak lebih semangat melakukan hal baik bukan karena takut dihukum, tapi karena merasa dihargai.
    • Membangun hubungan positif. Parise mempererat ikatan emosional antara guru/orangtua dengan anak.
    • Mendorong perkembangan karakter. Anak belajar memahami bahwa sikap sopan, jujur, bertanggung jawab, dan mencintai tanah air itu berharga.
    Hal yang Perlu Diperhatikan:
    • Parise harus tulus dan spesifik. Hindari pujian yang terlalu umum (“Hebat sekali!”) tanpa penjelasan. Sebaiknya lebih spesifik (“Kamu sangat rapi merapikan mainan setelah bermain. Guru bangga sekali!”).
    • Jangan berlebihan. Terlalu sering memuji tanpa dasar bisa membuat anak tergantung pada pujian dan kurang belajar memotivasi dirinya sendiri.
    • Fokus pada usaha, bukan hanya hasil. Ini membangun mindset berkembang (growth mindset). Misal: “Kamu sudah berusaha keras menggambar rumah ini, walau belum sempurna, usaha kamu luar biasa!”
    Tantangan dalam Penerapannya:
    • Kadang guru/orangtua lupa memberi parise untuk hal kecil yang sebenarnya penting.
    • Ada risiko anak menjadi terlalu mencari perhatian jika parise tidak diberikan secara bijak.

  4. Nama : Dian Safitri
    Nim : 859816002

    Tanggapan saya setelah melihat video “Pemberian hadiah ” Parise ” membuat saya belajar tentang banyak hal , bahwa setiap guru harus memberikan hadiah kepada murid agar anak – anak lebih bersemangat dalam melakukan hal yang baik , Namun, meskipun sudah efektif, penting bagi guru untuk juga menggunakan metode lain yang lebih beragam, seperti memberi tanggung jawab kecil kepada anak, misalnya menjaga antrian atau memimpin permainan. Ini bisa membuat mereka lebih memahami arti disiplin dalam konteks yang lebih luas.

Leave a Reply

https://pkvgamesqqonline.com/https://topweddinglists.com/https://aethelmearc.net/https://intechnews.com/
https://cccr-nigeria.org/http://sofima.hol.es/https://wiki.naturkraftwerke.com/https://cheersport.at/doc/pkv-games/
https://lpm.stital.ac.id/https://digilib.stital.ac.id/https://journal.unmaha.ac.id/https://id.pandamgadang.com/https://argenerasiunggul.id/https://dishub.jakarta.go.id/visi-misi/