silahkan klik icon jika video tidak dapat diputar
Sinopsis
Pada program ini diperlihatkan upaya guru untuk mengatasi anak yang ribut di kelas, upaya tersebut diantaranya adalah dengan mencoba mengenali penyebab anak ribut di kelas. Setelah mengetahui penyebabnya maka solusi yang dilakukan oleh guru tersebut adalah menenangkan anak yang ribut dengan berbagai tepuk. Ketika anak teridentifikasi bosan dalam pembelajaran di kelas, guru dapat memindahkan pembelajaran di luar kelas (outdoor) agar kebosanan anak dapat teratasi dengan baik.
Megawati Simanjuntak, SP., M.Si.
Pada program ini diperlihatkan upaya guru untuk mengatasi anak yang ribut di kelas, upaya tersebut diantaranya adalah dengan mencoba mengenali penyebab anak ribut di kelas. Setelah mengetahui penyebabnya maka solusi yang dilakukan oleh guru tersebut adalah menenangkan anak yang ribut dengan berbagai tepuk. Ketika anak teridentifikasi bosan dalam pembelajaran di kelas, guru dapat memindahkan pembelajaran di luar kelas (outdoor) agar kebosanan anak dapat teratasi dengan baik.
Dr. Siti Aisyah, M.Pd.
Dalam tayangan video sudah terlihat dengan jelas saat guru membuka pembelajaran dan mengisi pembelajaran sedangkan untuk penutup pembelajaran belum terlihat jelas. Penggunaan strategi, pendekatan, metode, dan media sudah terlihat. Sedang untuk evaluasi belum terlihat. Guru mengajak anak untuk dapat duduk tenang dan tidak membuat keributan yang dapat mengganggu konsentrasi teman (taat pada peraturan) merupakan salah satu yang ada di kompetensi dasar pada kurikulum.
Tri Ekowati
Nama : inayatul amaliyah
Nim: 858733981
A.judul vidio : anak ribut dikelas saat pembelajaran , nama pengembang vidio : megawati simanjuntak, S.p, M.Si.
Ringkasan vidio tersebut : bagaimana cara menangani anak2 yang sedang ramai sendiri saat kegiatan belajar berlangsung.
Menurut pendapat saya, Guru sudah melakukan prinsip asesmen dan evaluai untuk bisa menertibkan anak kembali fokus pada kegiatanya akan tetapi setelah tepuk2 yang di berikan guru tersebut anak kembalih rame dengan temannya lagi dan Bisa juga ditambahi dengan ice breaking agar anak lebih bersemangat dalam pembelajaran.
Pendapat saya tentang vidio tersebut untuk memperbaiki kegiatan belajar agar lebih menyenangkan bagi anak dan tidak membuat anak bosan seprti tidak menghiraukan kegiatan belajar yang sudah berlangsung yaitu dengan menyediakan media pembelajaran yang berfariasi misal mewarna dg cat air/ kesen/ bahan alam yg berwarna misal bunga, daun, kunyit atau arang, dan juga tidak monoton dengan menggunakan LKA anak bisa juga membuat bentuk manusia dari media2 loose part seperti batu-batuan, kertas lipat, manik2, stik dll.
Nama : Ratna Puspita Sari
Nim : 858733025
Dari Vidio GPO tersebut dapat disimpulkan bahwa ada beberapa cara yang dilakukan guru untuk menghadapi anak yang ribut dikelas ketika pembelajaran berlangsung.
1. Ajak anak- anak untuk tenang
2. Jika anak yang ribut cukup banyak Maka gunakan teknik berbagai tepuk.
3. Bila anak yang ribut hanya sedikit dekati anak dan ajak anak untuk mengerjakan tugas yang seharusnya dikerjakan.
4. Jika anak yang sudah selesai,akan ajak anak untuk mengerjakan tugas yang lain.
Menurut pendapat saya, penyampaian guru sudah baik. Tetapi dalam proses pembelajaran masih menggunakan metode lama, guru memberikan contoh di depan, sehingga kurang menarik perhatian anak. Pada dasarnya anak memiliki karakter yang berbeda-beda setiap individu. Seharusnya guru tidak perlu memberikan contoh, biarkan anak mewarnai sesuai dengan keinginan dan minat anak tersebut. Apalagi diawal sudah dijelaskan mengenal warna dan bentuk. Pasti anak-anak punya imajinasi sendiri dalam mewarnai.
Nama : Nanik Ariyanti_858845089
Prodi : PG PAUD
Tanggapan saya pada video di GPO adalah:
Video yang di tampilkan sudah sangat bagus , mengajari saya memahami situasi di kelas.
Pada dasarnya setiap anak yang sekolah di taman kanak – kanak tidak dapat berlama lama dalam duduk tenang, terlebih anak laki – laki mereka ketika bosan akan melakukan banyak aktivitas di dalam kelas. Dalam video tersebut anak berkemungkinan bosan mewarnai dengan krayon , sehingga ada beberapa anak yang enggan mengikuti aktivitas mewarnai dan mereka menjadi gaduh di dalam kelas. Solusi menurut saya sebaiknya media yang di gunakan untuk mewarnai bisa di ganti dengan yang lebih menarik misalnya cat air, atau pewarna yang lainnya. Ketika anak sedang rame biasanya di dalam kelas guru memberikan suatu yel yel seperti tepuk diam, atau memanggil nama anak dan meminta anak untuk duduk kembali sambil memberikan semangat agar dia menyelesaikan tugasnya dengan baik.
Didalam pembelajaran video diatas masih menggunakan metode klasikal sehingga anak akan cepat bosan penataan tempat duduk yang tidak disilang dan tata ruangan yang sempit membatasi gerak anak.
Solusinya
Apa yang dilakukan guru saat anak ribut atau berlari sudah cukup benar yaitu dengan cara menenangkan anak jika anak yang ribut sedikit maka guru akan mendekati anak dan mengajak anak untuk mengerjakan kembali tugasnya.
Jika anak yang ribut banyak maka teknik guru dengan berbagai tepuk atau gerakan yang menarik perhatian anak
Dan jika anak yang ribut sudah menyelesaikan tugasnya maka anak dapat ditempatkan pada area tenang atau area sentra permainan agar tidak ribut dan mengganggu teman yang lainya,namun teknik guru saat menerangkan pelajaran mewarnai masih perlu perbaikan dalam hal mewarnai biarkan anak ber ekspresi sendiri tentang warna yang diinginkan oleh mereka dan biarkan mereka mengurutkan sendiri dari mana mereka mulai mewarnai. Dan pembelajaran juga dapat dilakukan diluar kelas atau pembelajaran dapat guru lakukan dengan praktek langsung dengan media alam sekitar.
Demikian diskusi saya terima kasih
Nama : Mafazil uyun
Nim : 859170861
Prodi : S1 PGPAUD
Dari video kita bisa lihat cara guru menghadapi anak yang ribut dikelas yaitu dengan cara melakukan ice breaking (berbagi macam tepuk), biasanya dilembaga saya jika ada anak yang ribut atau tidak memperhatikan pelajaran maka guru akan mengajak anak tepuk agar mengembalikan konsentrasinya, Misalnya tepuk satu (yes), Tepuk dua (oke), Tepuk tiga (semangat), Tepuk empat (konsentrasi), tepuk lima (duduk yang rapi). Tetapi jka anak yang ribut hanya beberapa saya juga melakukan cara yang sama seperti di video yaitu mendekati anak dan menanyakan kenapa ribut dan dinasihati agat tidak ribut jika masih kegiatan belajar berlangsung dan jika tugas yang diberikan sudah selesai, Anak bisa melakukan kegiatan yang lain tanpa mengganggu teman yang lain tetapi kelemahan dari video diatas yaitu guru masih mencontohkan warna apa yang akan digunakan pada setiap bagian-bagian yang ada digambar dengan demikian anak-anak tidak menggunakan keinginan dan imajinasinya sendiri
Menurut saya, anak itu suka bermain dan mudah merasa bosan ketika belajar makanya anak terkadang melakukan hal lain yang menurut nya itu menyenangkan akhirnya anak mengobrol dan lari lari di dalam kelas
Kelemahannya:
Dengan pembelajaran seperti Vidio di atas mungkin membuat anak merasa bosan dan tidak menarik karena hanya sekedar mewarnai gambar di LKS dan mungkin jika anak yang kurang menyukai dalam hal mewarnai, maka anak itu yang membuat keributan di kelas karena minat nya yang kurang menyukai pembelajaran itu tapi disitu guru juga harus bisa merayu anak agar anak dapat menyelesaikan tugasnya.
Solusinya :
Sebaiknya anak di bawa ke tema pembelajaran yang lain yang lebih menarik untuk anak, misalnya anak dijadikan berkelompok dan menyusun balok angka atau balok huruf lalu sambil mengenal apa saja huruf atau angka yang ada pada balok tersebut.
Di dalam Vidio di atas juga sudah benar jika anak ribut, guru bisa membunyikan tanda tepuk tangan agar anak kembali tenang dan bisa mengikuti pelajaran atau bisa diberi reward untuk anak anak yang bisa menyelesaikan tugasnya dengan baik agar anak anak yang lain pun termotivasi untuk menyelesaikan tugasnya.
Terimakasih
Nama : Fenny Ratna Triyanti
NIM : 858867883
PRODI : PGPAUD BI
melihat video diatas, kenapa anak ribut? bisa dipastikan anak bosan dengan kegiatan yang dilakukan. Pada video diatas, guru memberi kegiatan dg menggunakan media Lembar Kerja Siswa (LKS). Saran saya jika diberikan kegiatan belajar yang lebih menyenangkan, bisa jadi kegiatan belajar mengajar akan berjalan seperti yang Guru rencanakan. Misal, kegiatan berhitung menggunakan media berhitung menggunakan benda2 yang ada disekitarnya, atau bisa dilakukan dengan menyanyika lagu. Mengurangi atau sama sekali tidak menggunakan LKS, akan meningkatkan daya kreatifitas anak, kemandirian, sabar, ulet, menemukan hal baru saat belajar. Tidak monoton dengan hanya mengerjakan LKS
nama : baiq alya ro’aina cahyani
nim : 859167634
prodi : s1 pgpaud
tanggapan saya tentang video diatas adalah:
1. kepentingan dan minat anak: anak anak pada usia ini biasanya masih dalam tahap eksplorasi dan mencari minatnya akan tetapi video diatas yang saya lihat cara mengajar gurunya sangat monoton dan tidak memberi anak pilihan akan tugas yang anak minat
2. gaya belajar: setiap anak memiliki gaya belajar yang berbeda. beberapa anak belajar dengan cara visual, sementara yang lain lebih suka belajar dengan cara bergerak dan melakukan aktifitas fisik akan tetapi video cara mengajar guru yang saya lihat diatas metode pembelajaran yang diberikan gurunya hanya belajar dengan cara visual saja padahal tidak semua anak memiliki gaya belajar yang sama maka dari itu anak mungkin akan menjadi sulit untuk fokus dan lebih mudah teralihkan
NAMA : ERNAWATI
NIM : 859170363
PRODI : PGPAUD
Menurut saya sebaiknya sebelum mulai pembelajran bu guru harus mengingatkan aturan dalam kelas agar anak -anak tertib bisa fokos dalam pelajaran dan memberikan riwod yang bisa menjalankan aturan didalam kelas .
NAMA : ULIN NIKMATUROHMAH
NIM : 857970433
PRODI : PGPAUD S1(AKPMM)
Menurut saya dalam video pembelajaran tersebut cara guru menangani anak yang ribut saat pembelajaran sudah benar. Mungkin saat awal pembelajaran bisa ditambahkan “tepuk fokus” atau mengajak anak bermain game agar anak bisa fokus dan tenang. Akan tetapi menurut saya pembelajaran yang diberikan kurang menarik sehingga terlihat anak menjadi bosan dan mulai mengobrol sendiri dengan temannya. Penggunaan LK bisa diganti dengan lembar kosong dan membiarkan anak menggambar atau mewarnai sesuai dengan imajinasinya. Untuk pewarna bisa menggunakan pewarna untuk fingerpainting sehingga terkesan menarik untuk anak dan membuat anak bersemangat untuk menggambar ataupun mewarnai. Untuk membuat pelajaran lebih menyenangkan lagi, guru bisa mengajak anak untuk belajar di luar kelas atau mengubah pola tempat duduk agar nyaman bagi anak dan guru.