silahkan klik icon    jika video tidak dapat diputar

Sinopsis

Pada program video ini diperlihatkan upaya guru untuk memberikan toleransi kepada orangtua untuk berada di kelas selama masa orientasi. Guru bekerjasama dengan orangtua untuk memotivasi anak dari agar mandiri dan tidak menangis saat ditinggalkan orangtuanya. Guru mempersilahkan orangtua untuk melepas anak secara bertahap. Kemudian guru mendekati anak dengan penuh kelembutan lalu memberikan sentuhan, belaian dan pelukan sehingga anak merasa nyaman berada dekat dengan guru. Selain itu guru juga dapat mengalihkan perhatian anak dengan berbagai kegiatan. Guru dapat juga mengenalkan anak dengan teman-temannya yang pandai bersosialisasi. Sebaiknya guru tetap berada dalam jangkauan anak sehingga manakala dibutuhkan guru siap memberikan pelayanan/perhatian kepada anak, guru memberikan ”reward” kepada anak yang sudah bisa belajar mandiri di kelas agar memotivasi anak lain untuk mendapatkan reward sehingga berusaha untuk tidak menangis lagi.

Dwi Astuti

Secara keseluruhan tayangan dalam video tersebut lebih banyak peragaan/ilustrasi yang dilakukan guru dan anak didik saja. Untuk dialog hanya sedikit yang dapat didengar selebihnya hanya peragaan/ilustrasi. Kegiatan yang diberikan guru dapat memperkenalkan anak didik baru kepada semua teman-temanya dengan cara kegiatan yang bisa dilakukan bersama-sama ketika didalam kelas seperti bermain bersama, membuat roti dan menutup dengan membuat kereta panjang. Semua itu dilakukan sesuai dengan tingkat perkembangan anak dan disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku.

Similar Posts

2,372 Comments

  1. Nama :Evita sari
    Nim : 857853266
    Assalamu’alaikum
    Izin menanggapi video yang berjudul anak belum mandiri
    Menurut saya, memang ada beberapa anak yang belum mandiri apalagi pada awal masuk sekolah, masuk di lingkungan baru, dan teman yang baru karena anak juga perlu adaptasi.Maka dari itu, sebagai guru harus mendekati anak dan diajak komunikasi dengan cara diberikan rasa nyaman dan aman saat didekat kita. Diajak komunikasi atau diajak tanya jawab agar kemandirian anak tersebut berkembang menjadi mulai bisa berinteraksi dengan teman atau dengan guru. Guru juga harus menyediakan lingkungan yang nyaman, aman agar anak betah dan mau bermain dengan temannya saat sudah bisa mandiri misalnya belum juga mandiri kita bisa mendampingi dan membiarkan anak untuk bermain dengan temannya sesuai kesukaan mereka tetapi tetap ada pengawasan. Saat di kelas guru juga harus lebih dekat lagi membuat nyaman anak saat pembelajaran berlangsung dengan cara memperkenalkan anak tersebut dikelas dan harus menunggu anak tersebut menjawab pertanyaan yang diajukan guru atau teman²nya.
    Terimakasih
    Wassalamu’alaikum

  2. Nama :Evitasari
    Nim : 857853266
    Assalamu’alaikum
    Izin menanggapi video yang berjudul anak belum mandiri
    Menurut saya, memang ada beberapa anak yang belum mandiri apalagi pada awal masuk sekolah, masuk di lingkungan baru, dan teman yang baru karena anak juga perlu adaptasi.Maka dari itu, sebagai guru harus mendekati anak dan diajak komunikasi dengan cara diberikan rasa nyaman dan aman saat didekat kita. Diajak komunikasi atau diajak tanya jawab agar kemandirian anak tersebut berkembang menjadi mulai bisa berinteraksi dengan teman atau dengan guru. Guru juga harus menyediakan lingkungan yang nyaman, aman agar anak betah dan mau bermain dengan temannya saat sudah bisa mandiri misalnya belum juga mandiri kita bisa mendampingi dan membiarkan anak untuk bermain dengan temannya sesuai kesukaan mereka tetapi tetap ada pengawasan. Saat di kelas guru juga harus lebih dekat lagi membuat nyaman anak saat pembelajaran berlangsung dengan cara memperkenalkan anak tersebut dikelas dan harus menunggu anak tersebut menjawab pertanyaan yang diajukan guru atau teman²nya.
    Terimakasih, wassalamu’alaikum

  3. Bismillah
    Setelah saya melihat video yang ada di gpo, Menurut pendapat saya sebaiknya kita
    Sebagai pendidik,melakukan beberapa hal yang dapat membantu anak usia dini yang belum mandiri, terutama pada saat awal masuk sekolah:
    1. Membangun komunikasi yang baik dengan orang tua. Diskusikan perkembangan anak dan strategi yang dapat diterapkan di rumah maupun di sekolah untuk meningkatkan kemandirian anak.
    2. Sebaiknya kita memberi bimbingan dan latihan secara bertahap.seperti memulai dengan memberikan tugas-tugas sederhana seperti merapikan alat tulis, memakai sepatu, membuka bekal, dan lain-lain. Berikan pujian dan dukungan saat anak berhasil melakukannya.
    3. Menciptakan lingkungan yang mendukung kemandirian. Kita Sediakan fasilitas dan area khusus yang memudahkan anak untuk melakukan aktivitas mandiri seperti meja cuci tangan, rak penyimpanan, dan lain-lain.
    4. Mengajarkan rutinitas dan jadwal harian yang teratur. Anak-anak membutuhkan struktur dan konsistensi untuk mengembangkan kemandirian.
    5. Memberikan kesempatan bagi anak untuk mengambil keputusan sederhana dan memecahkan masalah kecil secara mandiri. Hindari terlalu banyak campur tangan.
    6. Menghargai usaha dan kemajuan anak. Berikan pujian dan dukungan emosional saat anak menunjukkan peningkatan kemandirian, meskipun masih belum sempurna.
    7. Bekerja sama dengan orang tua untuk memastikan konsistensi antara rumah dan sekolah dalam mendukung kemandirian anak.

    Dengan kita melakukan pendekatan dengan sabar, bertahap, dan kolaboratif antara sekolah dan orang tua, maka anak usia dini yang belum mandiri dapat dibantu untuk mengembangkan kemandirian mereka secara bertahap.

    🙏🙏

  4. Nama :EVITASARI
    NIM :857853266

    Assalamu’alaikum
    Izin menanggapi video yang berjudul anak belum mandiri
    Menurut saya, memang ada beberapa anak yang belum mandiri apalagi pada awal masuk sekolah, masuk di lingkungan baru, dan teman yang baru karena anak juga perlu adaptasi.Maka dari itu, sebagai guru harus mendekati anak dan diajak komunikasi dengan cara diberikan rasa nyaman dan aman saat didekat kita. Diajak komunikasi atau diajak tanya jawab agar kemandirian anak tersebut berkembang menjadi mulai bisa berinteraksi dengan teman atau dengan guru. Guru juga harus menyediakan lingkungan yang nyaman, aman agar anak betah dan mau bermain dengan temannya saat sudah bisa mandiri misalnya belum juga mandiri kita bisa mendampingi dan membiarkan anak untuk bermain dengan temannya sesuai kesukaan mereka tetapi tetap ada pengawasan. Saat di kelas guru juga harus lebih dekat lagi membuat nyaman anak saat pembelajaran berlangsung dengan cara memperkenalkan anak tersebut dikelas dan harus menunggu anak tersebut menjawab pertanyaan yang diajukan guru atau teman²nya.

    Terimakasih
    Wassalamu’alaikum

  5. Nama : Suci Apriliza
    NIM : 859806151

    Dalam video tersebut menampilkan bagaimana situasi yang sering terjadi pada awal tahun pelajaran baru di mana masih banyak anak-anak yang merasa takut ditinggalkan oleh orang tua mereka pada masa orientasi sekolah, lingkungan sekolah merupakan lingkungan yang baru bagi anak-anak jadi wajar saja bagi mereka belum mampu beradaptasi. Guru dan orang tua bekerjasama dalam memberikan motivasi kepada anak agar tidak menangis saat ditinggal di sekolah. dan juga Guru harus mempersiapkan kegiatan-kegiatan ringan yang menyenangkan seperti bernyanyi berdoa bersama serta permainan edukatif dengan proses adaptasi yang menyenangkan agar anak merasa nyaman di lingkungan yang baru.
    Dari video tersebut kita dapat memahami bagaimana cara mengatasi anak yang belum mandiri pada masa orientasi sekolah.

  6. Nama : Hanik Endah Wulandari
    NIM : 857850816

    Dari vidio diatas dapat dilihat masih ada anak yang belum berani ditinggal di sekolah itu memang hal yang wajar. Bisa jadi karena cemas, takut dengan lingkungan baru, terlalu terbiasa dekat dengan orang tua, trauma, atau justru takut dengan teman-temannya. Hal ini jg terjadi diawal tahun pembelajaran anak-anak masih belum mandiri. Untuk mengatasi permasalahn itu kita sebagai pendidik dapat :

    1. Bekerjasama dengan orang tua dengan memberikan toleransi kepada orang tua atau pengasuh yang mengantar anaknya apabila anak belum mau ditinggal atau masih belum mandiri boleh ditemani dari jarak jauh. Setelah beberapa minggu orang tua menemaninya di sekolah dan anak mulai menikmati bermain dengan teman-temannya orang tua bisa mulai meninggalkan sedikit-demi sedikit.
    2. Guru belajar mengenal anak dengan melakukan pendekatan seperti mengajak bercerita atau menanyakan sesuatu yang disukainya.
    3. Guru memberikan reward bagi anak-anak yang sudah berani dan mandiri tanpa ditemani oleh orang tuanya.
    4. Menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman.
    5. Mengenalkan lingkungan sekolah kepada anak supaya anak terbiasa dengan lingkungan baru.
    6. Memberikan pengertian kepada anak bahwa ibu guru dan teman-temannya sayang padanya dan tiak perlu takut.

  7. Nama : Hanik Endah Wulandari
    NIM : 857850816

    Dari vidio diatas dapat dilihat masih ada anak yang belum berani ditinggal di sekolah itu memang hal yang wajar. Bisa jadi karena cemas, takut dengan lingkungan baru, terlalu terbiasa dekat dengan orang tua, trauma, atau justru takut dengan teman-temannya. Hal ini jg terjadi diawal tahun pembelajaran anak-anak masih belum mandiri. Untuk mengatasi permasalahn itu kita sebagai pendidik dapat :
    1. Bekerjasama dengan orangtua dengan memberikan toleransi kepada orang tua atau pengasuh yang mengantar anaknya apabila anak belum mau ditinggal atau masih belum mandiri boleh ditemani dari jarak jauh. Setelah beberapa minggu orang tua menemaninya di sekolah dan anak mulai menikmati bermain dengan teman-temannya orang tuaa bisa mulai meninggalkan sedikit-demi sedikit.
    2. Guru belajar mengenal anak dengan melakukan pendekatan seperti mengajak bercerita atau menanyakan sesuatu yang disukainya.
    3. Guru memberikan reward bagi anak-anak yang sudah berani dan mandiri tanpa ditemani oleh orang tuanya.
    4. Menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman
    5. Mengenalkan lingkungan sekolah kepada anak supaya anak terbiasa dengan lingkungan baru.
    6. Memberikan pengertian kepada anak bahwa ibu guru dan teman-temannya sayang padanya dan tiak perlu takut

  8. Nama Ainun Rahima
    Nim:859410221
    Prodi: PGPAUD

    Bismillah. Seri pengembangan Bahasa “Anak belum mandiri”

    Vidio tersebut sangat membantu kita para pendidik dalam mengatasi anak yang belum mandiri pada awal masuk sekolah. Karena hal ini sering kita jumpai diawal tahun ajaran baru dan bahkan di tengah semester masih ada yang belum mandiri. Vidio tersebut memperlihatkan guru memperkenalkan diri kepada anak, memberikan rasa nyaman dan anak ditinggal oleh ibu secara bertahap. Dalam menghadapi anak kita sebagai guru harus sabar dan selalu tersenyum kepada anak, Peran orang tua dalam hal ini juga sangat penting, karena stimulasi orang tua dapat mempengaruhi perkembangan anak. Dan anak diberikan kesempatan bersosialisasi sejak dini agar anak lebih mudah untuk beradaptasi dengan lingkungan. Memberikan penghargaan pada anak ketika sudah dapat melakukannya bisa dengan pujian “MasyaAllah” atau diberi bintang dan yang lainnya juga dengan terus memotivasi nya

    Terima kasih

  9. Nama : Nora Farita Farhana
    NIM : 858181016
    UPBJJ : Surabaya
    Judul : Anak Belum Mandiri
    Setelah menonton video di atas, terlihat bahwa hampir semua anak ketika awal memasuki sekolah yang baru masih belum mandiri, mereka masih ingin selalu ditemani oleh orang tuanya. Ada rasa ketakutan atau tidak percaya diri yang dimiliki oleh sebagian besar anak ketika memasuki tempat baru yang sekaligus awal mula mereka harus mulai jauh dari jangkauan dan pandangan orang tua. Ada banyak reaksi yang ditimbulkan oleh si anak ketika memasuki sekolah yang baru, mulai dari menangis, mencari tempat yang aman namun ada juga yang sudah bisa mandiri dan menyesuaikan dengan lingkungannya. Pada video terlihat bahwa guru masih memberikan toleransi kepada orang tua murid untuk dapat menemani anak mereka pada saat awal masuk sekolah. Hal ini dilakukan sebagai upaya proses adaptasi bagi anak. Berbagai cara dilakukan oleh guru dan orang tua murid agar anak bersedia sekolah pada awal masuknya, mulai dari memberikan ijin kepada orang tua untuk mendampingi di depan pintu, ada yang dilakukan dengan cara membujuk anak agar bersedia masuk sekolah, namun ada juga yang langsung berani masuk dan beradaptasi tanpa kesulitan berarti. Kondisi demikian mengharuskan guru untuk dapat menjadi orang tua pengganti bagi anak selama di sekolah agar mereka tidak merasa aman dan nyaman selama belajar.

  10. Nama: Dian Islamiati
    NIM: 859171627
    Jurusan: S1 PGPAUD
    UPBJJ: UT Mataram
    Menurut saya masalah kemandirian anak memang suatu hal yang sering ditemukan guru di awal masa pembelajaran/tahun ajaran baru. Dalam video tersebut kita diperlihatkan bagaimana sikap seorang guru dalam menghadapi hat tersebut. Guru tentunya memiliki cara yang beragam dalam menangani masalah kemandirian anak:
    1. Guru dapat memperkenalkan diri kepada anak begitu pula sebaliknya. Berkenalan dengan anak adalah tahapan yang penting, mengingat rasa aman dan nyaman pada anak adalah kebutuhan yang utama dalam memulai proses adaptasi di sekolah. Dengan demikian diharapkan anak memiliki rasa percaya dan terbentuk kedekatan emosi dengan gurunya. Guru harus bersikap tenang dan sabar, agar siswa juga turut bersikap tenang dan sabar.
    2. Guru dapat memberikan toleransi kepada orang tua untuk berada di kelas selama masa orientasi yang ditetapkan, biasanya di sekolah saya sampai dengan 7 hari (1 minggu pertama). Guru dapat bekerja sama dengan orang tua untuk memotivasi anak agar tidak menangis saat ditinggalkan orang tua saat di sekolah.
    3. Guru mengenalkan anak kepada teman-teman lainnya yang pandai bersosialisasi dan sudah mampu beradaptasi dengan lingkungan sekolah agar mampu mengajak anak untuk bermain bersamanya.
    4. Guru harus memberi kesempatan
    siswa untuk mengeksplorasi kemampuan mereka dengan memberikan siswa melakukan kegiatan-kegiatan yang mereka sukai.
    5. Guru jangan terlalu membantu siswa. Perlu adanya rasa “tega” dan tidak kasihan ketika melihat siswa menghadapi kesulitan. Ini perlu dilakukan oleh guru supaya siswa lebih mandiri dalam belajar. Beri tahu mereka untuk memberi tahu dan bertanya kalau ada yang belum dimengerti. Beri petunjuk sebelum membantu siswa supaya dia juga berpikir lagi, bukannya langsung mendapatkan jawaban dari guru. Kalau pekerjaan siswa dipermudah, maka akan semakin lama proses mereka dalam belajar mandiri.
    6. Berikan pujian dan apresiasi. Saat siswa melakukan hal yang baik, berikan pujian dan apresiasi, Hal ini dilakukan supaya siswa merasa diapresiasi dan semakin semangat dalam belajar. Semangat belajarnya akan jadi meningkat dan semakin mandiri juga dalam belajar.

    Metode-metode tersebut memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing:

    1. **Kelebihan**: Membangun hubungan yang baik antara guru dan siswa, menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi siswa untuk belajar, serta memperkuat rasa percaya diri dan keterikatan emosional antara guru dan siswa.
    **Kelemahan**: Memerlukan waktu dan usaha ekstra untuk membangun hubungan yang baik dengan setiap siswa, terutama dalam kelas yang besar. Beberapa siswa mungkin butuh lebih banyak waktu atau pendekatan yang berbeda dalam proses adaptasi.

    2. **Kelebihan**: Membantu mengurangi kecemasan anak saat berada di sekolah baru dengan adanya kehadiran orang tua, memberikan dukungan tambahan dalam proses adaptasi.
    **Kelemahan**: Mungkin menimbulkan ketergantungan anak pada kehadiran orang tua, sehingga sulit untuk mengembangkan kemandirian dan kepercayaan diri anak.

    3. **Kelebihan**: Memfasilitasi siswa untuk berinteraksi dengan teman sebaya yang sudah terbiasa dengan lingkungan sekolah, mempercepat proses adaptasi sosial siswa baru.
    **Kelemahan**: Ada kemungkinan anak menjadi terlalu bergantung pada teman-teman yang sudah terbiasa dan kurang mengembangkan kemampuan sosialnya untuk berinteraksi dengan berbagai jenis teman.

    4. **Kelebihan**: Mendorong siswa untuk mengeksplorasi minat dan bakat mereka sendiri, meningkatkan motivasi belajar dan rasa percaya diri.
    **Kelemahan**: Memerlukan pengelolaan waktu dan perhatian yang lebih dalam merencanakan kegiatan yang sesuai dengan minat siswa, serta perlu memastikan bahwa kegiatan yang dipilih tetap mendukung kurikulum dan pembelajaran yang diinginkan.

    5. **Kelebihan**: Mendorong siswa untuk mengembangkan kemampuan mandiri dalam belajar dan pemecahan masalah, serta mengajarkan mereka untuk bertanggung jawab atas pembelajaran mereka sendiri.
    **Kelemahan**: Memerlukan keseimbangan yang tepat antara memberikan bantuan dan membiarkan siswa berjuang sendiri, agar siswa tetap merasa didukung namun juga memiliki kesempatan untuk belajar dari kesalahan mereka sendiri.

    6. **Kelebihan**: Memberikan pengakuan atas usaha dan prestasi siswa, meningkatkan motivasi belajar dan memperkuat rasa percaya diri.
    **Kelemahan**: Terlalu banyak pujian tanpa kritik konstruktif bisa membuat siswa menjadi terlalu bergantung pada pengakuan eksternal dan kurang mampu mengevaluasi diri sendiri secara objektif.

    Dalam penerapannya, guru perlu memperhatikan kebutuhan dan karakteristik individu siswa serta konteks kelasnya untuk memilih metode yang paling sesuai dan efektif.

Leave a Reply