Sinopsis

Salah satu kesulitan guru dalam mengajar yaitu adanya rasa bosan dan tidak fokus yang dialami para siswa. Untuk mensiasati hal tersebut guru perlu memberikan kegiatan belajar yang variatif. Metode “Live Oral Story Telling“ dapat menjadi salah satu solusi untuk mengatasi kebosanan. Program video ini memperlihatkan bagaimana guru memberikan variasi kegiatan baik dengan metode maupun suasana kelas yang baru. Metode yang diberikan itu adalah dengan mendongengkan sebuah cerita serta tidak lupa juga memberikan latihan dan men setting kelas dengan suasana yang lain. Kegiatan tersebut cukup efektif membuat siswa menikmati suasana belajar bahasa Inggris, sehingga mereka pun bersemangat dalam belajar. Anda ingin mencoba metode tersebut? Saksikan video di atas. Selamat menyaksikan.

Tujuan pembelajaran sesuai dengan kurikulum akan lebih baik jika dilakukan apersepsi agar peserta didik lebih siap mengikuti proses pembelajaran. Diperlukan juga kata – kata sapa dari guru untuk membangkitkan semangat belajar.

Isi cerita dalam video yang ditayangkan cukup menarik dan sesuai dengan perkembangan usia peserta didik.

Penggunaan media pembelajaran cukup baik untuk menghilangkan rasa kebosanan para siswa.

Alangkah baiknya jika siswa diminta menceritakan kembali cerita dalam tayangan video dengan cara saling melengkapi bagian – bagian cerita yang dilontarkan guru sehingga para siswa menjadi aktif. Ditunjang dengan setting kelas duduk melingkar agar seluruh peserta didik konsentrasi pada materi pembelajaran, setelah itu guru menjelaskan dan menganalisa kalimat – kalimat dalam cerita dikaitkan dengan topik yang akan diajarkan.

Meminta peserta didik untuk menyusun gambar – gambar yang dibagikan guru disesuaikan dengan uji tayangan video, cukup bagus dan dapat digunakan sebagai evaluasi kegiatan proses pembelajaran.

Secara umum proses pembejalaran cukup baik. Namun akan lebih bagus jika para peserta didik tidak dikondisikan terlebih dahulu, sehingga suasana menjadi kaku.

Ratih Kusumastuti.

Similar Posts

19 Comments

  1. Nama: Dian Nihayati
    NIM: 042642954

    Dalam video di atas, di awal video ditunjukkan ketika guru menyuruh murid membaca per kalimat.Dalam kegiatan itu murid terlihat kurang antusias. Dari pembelajaran tersebut, guru mencari dan mencoba metode baru di pertemuan berikutnya, yaitu merubah tempat duduk, dan menciptakan suasana yang menyenangkan.

    Menurut saya, ada beberapa kekurangan dalam metode baru yang diterapkan oleh guru. Pertama, kegiatan tersebut bisa dilaksanakan dengan baik, dalam artian murid mengerti isi cerita, bila mereka sudah memiliki perbendaharaan kata yang mencukupi. Kedua, kegiatan itu bisa dilaksanakan dengan baik jika guru menguasai teknik bercerita yang baik, seperti dalam video, sehingga murid merasa cerita yang disajikan menarik.

  2. Nama : Ayu Septyani
    NIM : 511073248
    Prodi : Magister Pendidikan Dasar
    Manfaat yang dapat diambil dari video pembelajaran ini adalah penggunaan metode “live oral story telling” atau mendongeng dapat mengurangi rasa bosan siswa dan fokus siswa dalam pembelajaran serta pemberian latihan mengenai dongeng tersebut. Terlihat dari video tersebut pada saat mendongeng, guru mengolah kelas dengan mengajak siswa duduk melingkar agar mereka tertuju kepada guru dan fokus dengan dongeng yang disampaikan oleh guru. Hal itu lebih baik daripada setiap siswa membacakan cerita perkalimat. Metode “life oral story telling “ / mendongeng adalah cara pembelajaran dengan hiburan diharapkan siswa mudah mengerti dengan materi yang disampaikan dan memiliki hal edukatif. Kemudian manfaat selanjutnya, adanya penugasan bagi siswa yang bukan hanya sekedar latihan biasa tetapi menyusun gambar berdasarkan materi yang ada dikertas.
    Saran untuk video pembelajaran ini adalah ketika menggunakan metode “live oral story telling” guru bisa menggunakan media pembelajaran yang mendukung agar belajar lebih bermakna, misalnya menggunakan gambar kancil dan buaya.

  3. Nama : Susanti
    NIM : 501173105
    Program Studi : Magister Pendidikan Dasar
    UPBJJ-UT : Palembang
    assalammualaikum wr wb.
    pada video ini menjelaskan mengenai salah satu kesulitan guru dalam mengajar yaitu adanya rasa bosan dan tidak fokus yang dialami para siswa. Untuk mensiasati hal tersebut guru perlu memberikan kegiatan belajar yang variatif. Metode “ Live Oral Story Telling” pada pelajaran bahasa inggris dapat menjadi salah satu solusi untuk mengatasi kebosanan. Program video ini memperlihatkan bagaimana guru memberikan variasi kegiatan baik dengan metode maupun suasana kelas yang baru. Metode yang diberikan itu adalah dengan mendongengkan sebuah cerita serta tidak lupa juga memberikan latihan dan mensetting kelas dengan suasana yang lain. Menurut saya kegiatan tersebut cukup efektif membuat siswa menikmati suasana belajar Bahasa Inggris, sehingga mereka pun bersemangat dalam belajar. Disitu juga dijelaskan point penting dalam memilih cerita yaitu
    1. Pilihlah cerita yang disukai sesuai dengan pembelajaran.
    2. Cerita yang sederhana kata-katanya, mudah dimengerti.
    3. Cerita dengan nilai positif atau edukatif
    Menurut saya lebih baik lagi kalau dongeng yang disampaikan menggunakan media gambar agar lebih menarik bagi siswa, serta ajak siswa untuk maju kedepan untuk bercerita supaya membuat mereka berani dan tidak malu untuk tampil kedepan serta melatih kecakapan bicara bahasa inggris mereka.

  4. Nama : Risqi Widiarti
    NIM : 501213255
    Prodi : Magister Pendidikan Dasar

    Dalam video pembelajaran ini guru memberikan kegiatan belajar yang variatif agar siswa tidak bosan dan fokus ketika menerima pembelajaran. Salah satunya metode yang diberikan itu adalah dengan mendongengkan sebuah cerita. Kegiatan tersebut cukup efektif membuat siswa menikmati suasana belajar bahasa Inggris, sehingga mereka pun bersemangat dalam belajar. Serta tidak lupa juga memberikan latihan dan mensetting kelas dengan suasana yang berbeda.

  5. Assalamu’alaikum,
    Mohon izin, saya:

    Nama : Arinda Qurrota Akyuni
    NIM : 501323269
    Prodi : Magister Pendidikan Dasar

    Ingin menanggapi diskusi pada video pembelajaran dengan judul “Live Oral Story Telling”.

    Menarik sekali metode ini yaitu guru menceritakan tentang cerita fabel dengan memilih kata yang mudah dipahami oleh siswa. Dengan menceritakan kisah Rusa dan Buaya. Siswa lebih tertarik dengan bacaan yang dibacakan oleh guru daripada siswa untuk membacakan per kalimat. Variasi tugas yang diberikan juga menarik karena selain membaca bacaan, siswa diminta untuk menyusun gambar sesuai dengan cerita yang dibacakan. Siswa menyelesaikan dengan berdiskusi dengan teman.

    Saran saya untuk video pembelajaran ini, posisi duduk siswa mungkin tidak melingkar, melainkan membentuk huruf “U”, sehingga tidak ada “blocking” terhadap salah satu bagian siswa yang duduk. Dengan intonasi yang jelas serta gesture yang sesuai, ditambah dengan pemanfaatan gambar, pembelajaran ini tentunya akan lebih menarik. Untuk memancing keaktifan siswa, guru bisa memberikan pertanyaan seputar bacaan terkait 5W+1H untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa. Selain itu, perlu adanya sesi presentasi dari kelompok, sehingga guru bisa memberi evaluasi terhadap pemahaman siswa terkait bacaan yang diberikan.

    Terima kasih.
    Wassalamu’alaikum

  6. Mira Sasmita Nim 501133133
    Menurut saya cara yang pertama yang digunakan guru untuk story stelling belum tepat karena anak anak hanya membaca buku text yang dibacakan oleh gurunya dan cara kedua dimana guru langsung berinteraksi dengan peserta didik untuk ikut langsung bercerita dan lebih baiknya dalam story telling sebaiknya anak anak bermain peran (role play ) sehingga anak anak akan lebih mudah tahu dengan apa isi dari cerita nya tersebut. Sehingga pelajaran story telling akan lebih mudah dipahami

  7. nama : muhammad satria
    nim : 501172966
    Prodi : Magister Pendidikan Dasar

    dalam pembelajaran di atas guru ingin menjelaskan sebuah cerita dan menunjuk siswa untuk membacakan akan tetapi cara yang dilakukan guru tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran maka dari itu guru mengganti metode mengajar dengan cara “life oral story Telling” atau mendongeng secara lisan , dalam hal ini guru mengganti suasana kelas yang di awal dengan duduk di bangku lalu di ubah dengan duduk melingkar yang memuat titik pusat pada guru sehingga dalam hal ini memberikan kemudahan dalam menjadi pusat untuk belajar . dalam hal ini guru sudah bagus dalam mengkondisikan suasana kelas , dalam pembelajaran life oral story telling mungkin kita harus mencari topik yang sesuai dengan anak dan dapat di mengerti oleh anak maka guru tersebut mengambil cerita fabel yang mungkin sudah familiar untuk anak dan kata-kata di dalamnya mudah di pahami dan dicerna oleh peserta didik , akan tetapi penyebutan kata yang tepat juga menjadi unsur penting guru dalam menceritakan agar dapat mudah di pahami , terlebih lagi jika guru menggunakan bahan tambahan seperti boneka ataupun gambar yang menyerupai tokoh yang di ceritakan tentu ini akan menraik perhatian anak , dan bagusnya lagi untuk final agar anak dapat memahami dengan baik materi guru memberikan exam atau soal yang berhubungan dengan cerita yang disampaikan sehingga ini mengacu siswa untuk dapat memahami materi tersebut

  8. NAMA : TIARA KUSUMA WARDHANI
    NIM : 501323197
    UPBJJ : SURABAYA
    JURUSAN : MAGISTER PENDIDIKAN DASAR

    Dalam video tersebut menunjukkan bahwa dalam pembelajaran awal yang kurang antusias, guru mencoba metode baru dengan penggunaan metode “live oral story telling” atau mendongeng memiliki manfaat dalam mengurangi kebosanan siswa dan meningkatkan fokus mereka dalam pembelajaran. Melalui menciptakan lingkungan yang interaktif dan mengajak siswa duduk melingkar, guru dapat memastikan bahwa siswa tertuju pada cerita yang disampaikan dan lebih terlibat dalam pembelajaran. Metode ini menggabungkan hiburan dengan pendidikan, memberikan pengalaman belajar yang edukatif sekaligus menyenangkan bagi siswa. Namun, metode baru tersebut memiliki beberapa kekurangan. Pertama, keberhasilan metode baru tergantung pada pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan, sehingga diperlukan perbendaharaan kata yang mencukupi. Kedua, keberhasilan metode baru juga bergantung pada keterampilan bercerita guru untuk menjaga minat dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran.

    Saran yang dapat diberikan yaitu, dengan menggunakan media pembelajaran yang mendukung metode “live oral story telling” agar pembelajaran menjadi lebih bermakna. Misalnya, guru dapat menggunakan gambar-gambar yang menarik, seperti gambar kancil dan buaya, untuk memvisualisasikan cerita yang disampaikan.Penting juga bagi guru untuk memperhatikan kemampuan siswa dalam memahami materi dan memastikan bahwa metode yang digunakan sesuai dengan tingkat pemahaman mereka. Selain itu, guru perlu mengembangkan keterampilan bercerita yang menarik agar siswa tetap tertarik dan terlibat dalam pembelajaran.

  9. Nama : Ema Sapriani
    NIM : 501574488
    Prodi : Magister Pendidikan Dasar
    UPBJJ : Jakarta

    menurut saya metode kedua yang digunakan guru lebih variatif dan menarik. Pembelajaran lebih menyenangkan, santai dan tidak membosankan daripada pembelajaran pertama guru meminta siswa untuk membaca teks cerita dongeng secara bergiliran dan siswa yang lain menyimak. Tentu metode pembelajaran pertama akan terasa membosankan. Metode live oral story telling ( mendongeng ) dapat digunakan untuk mengubah pembelajaran agar tidak membosankan.

  10. Nama : Mohamad Saerofi
    NIM : 501343199
    Prodi : Magister Pendidikan Dasar

    Diawal pembelajaran yang disajikan menunjukkan bahwa siswa acuh/ tidak fokus, guru tidak dapat menguasai dalam belajar, perlu strategi yang lebih baik dibanding hanya meminta siswa untuk membacakan cerita dibukunya, salah satunya dengan menggunakan live oral story telling.
    Live oral story telling merupakan cara efektif untuk menggabungkan pelajaran dengan hiburan. Beberapa hal yang harus diperhartikan dalam live oral story telling :
    1. Memilih cerita yang disuka dan sesuai dengan pembelajan
    2. Cerita sederhana kata-katanya dan mudah dimengerti
    3. Bernilai positif dan edukatif
    Saran saya dalam melakukan cerita dikombinasikan dengan media visual, salah satunya dengan gambar, sehingga fokus siswa bisa lebih baik.
    Terimakasih

Leave a Reply