Similar Posts
Metode Pembelajaran Menyimak di Kelas I SD
silahkan klik icon jika video tidak dapat diputar Sinopsis Video ini berisi tentang pemecahan kesulitan siswa dalam menjawab pertanyaan isi dongeng pada mata pelajaran bahasa Indonesia di kelas I SD, beserta alternatif pemecahan masalahnya. Dra. Yetty Morelent, M.Hum. & Dra. Benedicta Esti Pramuki Sri Karyati, Mpd. Pakar Dosen – – Pakar Guru – –
Penerapan keterampilan Bertanya di Kelas
silahkan klik icon jika video tidak dapat diputar Sinopsis Kompetensi yang harus dikusai dalam menjalankan tugasnya sebagai guru di antaranya kompetensi pedagogik. Kompetensi pedagogik meliputi pemahaman guru terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Dengan menguasai pemahaman terhadap peserta didik guru…
Belajar Membuat Pantun
silahkan klik icon jika video tidak dapat diputar Sinopsis Video ini berisi tentang pemecahan masalah kesulitan siswa dalam belajar membuat pantun, beserta alternatif pemecahan masalahnya, dengan tujuan untuk mempercepat pemahaman siswa mengenai cara membuat pantun. Solusi yang diberikan dalam program ini adalah dengan pembelajaran secara berkelompok. Dengan belajar berkelompok, selain mempercepat pemahaman siswa bagaimana…
Pembelajaran Menggunakan Flow Chart
silahkan klik icon jika video tidak dapat diputar Sinopsis Program ini menggambarkan guru dengan menggunakan metode ceramah menjelaskan pemerintahan desa/kelulrahan kepada siswa kelas III SD, sementara itu siswa tampak tidak memahami mengenai apa itu aparatur/perangkat desa/ kelurahan dan fungsi dari setiap aparatur tersebut. Solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah melakukan pembelajaran…
Membaca untuk Mendapatkan Informasi
silahkan klik icon jika video tidak dapat diputar Sinopsis – – Pakar Dosen – – Pakar Guru – –
Membelajarkan Konsep Perkalian Pada Soal Cerita
silahkan klik icon jika video tidak dapat diputar Sinopsis Program ini membahas bagaimana seorang guru mengajarkan konsep perkalian dengan alat peraga berupa gambar buah-buahan dan bola-bola plastik. Dengan alat peraga bola-bola ini guru memperagakan jual beli yang merupakan kejadian sehari-hari sehingga anak-anak lebih mudah memahami konsep perkalian. – Pakar Dosen Video ini menayangkan upaya…
Nama : Diah Yulindra
Nim : 856617037
Menulis kerangka cerita atau narasi bisa menjadi tantangan tersendiri bagi anak-anak SD karena beberapa faktor perkembangan dan kognitif mereka.
Kemampuan Berpikir Abstrak dan Perencanaan:Membuat kerangka cerita membutuhkan kemampuan untuk berpikir secara abstrak tentang alur cerita, karakter, dan latar sebelum benar-benar menuliskannya. Anak-anak SD mungkin masih dalam tahap perkembangan di mana pemikiran konkret lebih dominan, sehingga merencanakan sesuatu yang belum terjadi secara tertulis bisa jadi sulit. Mereka mungkin lebih suka langsung menulis apa yang ada di pikiran mereka saat itu juga.
Pemahaman Struktur Narasi:Memahami unsur-unsur dasar sebuah cerita seperti awal, tengah, dan akhir, serta bagaimana elemen-elemen ini saling berhubungan, memerlukan pemahaman struktural. Anak-anak mungkin belum sepenuhnya menguasai konsep ini dan cenderung menulis secara acak atau tanpa urutan yang jelas.
Pengembangan Ide dan Imajinasi:Meskipun anak-anak memiliki imajinasi yang kaya, menerjemahkannya ke dalam sebuah kerangka cerita yang terstruktur bisa menjadi tantangan. Mereka mungkin memiliki banyak ide, tetapi kesulitan untuk memilih, memfokuskan, dan mengorganisasinya menjadi sebuah alur yang koheren.
Keterampilan Bahasa dan Kosakata: Terkadang, kesulitan bukan pada ide ceritanya, tetapi pada kemampuan bahasa untuk mengekspresikannya dalam bentuk kerangka. Mereka mungkin kesulitan menemukan kata-kata yang tepat untuk menggambarkan ide atau urutan peristiwa yang mereka bayangkan.
Untuk mengatasi kesulitan ini, penting bagi pendidik dan orang tua untuk memberikan bimbingan yang bertahap, menggunakan metode yang menyenangkan dan visual, serta memberikan dukungan dan dorongan positif. Misalnya, menggunakan peta pikiran, gambar berseri, atau pertanyaan pemandu dapat membantu anak-anak dalam menyusun ide dan merencanakan cerita mereka.
Menulis kerangka cerita atau narasi bisa menjadi tantangan tersendiri bagi anak-anak SD karena beberapa faktor perkembangan dan kognitif mereka.
Kemampuan Berpikir Abstrak dan Perencanaan:Membuat kerangka cerita membutuhkan kemampuan untuk berpikir secara abstrak tentang alur cerita, karakter, dan latar sebelum benar-benar menuliskannya. Anak-anak SD mungkin masih dalam tahap perkembangan di mana pemikiran konkret lebih dominan, sehingga merencanakan sesuatu yang belum terjadi secara tertulis bisa jadi sulit. Mereka mungkin lebih suka langsung menulis apa yang ada di pikiran mereka saat itu juga.
Pemahaman Struktur Narasi:Memahami unsur-unsur dasar sebuah cerita seperti awal, tengah, dan akhir, serta bagaimana elemen-elemen ini saling berhubungan, memerlukan pemahaman struktural. Anak-anak mungkin belum sepenuhnya menguasai konsep ini dan cenderung menulis secara acak atau tanpa urutan yang jelas.
Pengembangan Ide dan Imajinasi:Meskipun anak-anak memiliki imajinasi yang kaya, menerjemahkannya ke dalam sebuah kerangka cerita yang terstruktur bisa menjadi tantangan. Mereka mungkin memiliki banyak ide, tetapi kesulitan untuk memilih, memfokuskan, dan mengorganisasinya menjadi sebuah alur yang koheren.
Keterampilan Bahasa dan Kosakata: Terkadang, kesulitan bukan pada ide ceritanya, tetapi pada kemampuan bahasa untuk mengekspresikannya dalam bentuk kerangka. Mereka mungkin kesulitan menemukan kata-kata yang tepat untuk menggambarkan ide atau urutan peristiwa yang mereka bayangkan.
Untuk mengatasi kesulitan ini, penting bagi pendidik dan orang tua untuk memberikan bimbingan yang bertahap, menggunakan metode yang menyenangkan dan visual, serta memberikan dukungan dan dorongan positif. Misalnya, menggunakan peta pikiran, gambar berseri, atau pertanyaan pemandu dapat membantu anak-anak dalam menyusun ide dan merencanakan cerita mereka.