silahkan klik icon    jika video tidak dapat diputar

Sinopsis

Program ini menggambarkan kesulitan guru kelas V SD dalam mengajarkan peristiwa Perang Diponegoro secara bermakna kepada siswa. Ketika siswa diminta untuk mencatat hal-hal yang dijelaskan guru, siswa kebingungan untuk mencatatnya. Anak-anak diminta untuk mengingat sesuatu atau menghafal sesuatu yang terjadi pada masa lalu, tanpa mengaitkannya dengan masa sekarang. Solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah mengajarkan masa lalu, dapat dilakukan dengan cara:

  1. Mengaitkan masa lalu dengan masa sekarang,
  2. Analog kesamaan atau perbedaannya,
  3. Humor dapat membantu siswa untuk mengingat.

Eded Tarmedi

  1. Cara membuka pembelajaran guru belum memperhatikan sekitar kelas, tiba-tiba langsung masukan dan memberikan materi yang akan dipelajari. Isi materinya tidak terlalu lengkap dalam penjelasannya. Pembelajaran yang digunakan monoton seharusnya guru dapat memberikan pembelajaran yang menarik. Ketika penutupan guru tidak membuat kesimpulan dalam kegiatan pembelajaran.
  2. Strategi dalam mempembelajaran ini bisa menggunaan bermain peran agar siswa dapat mengalami kejadian-kejadian di masa lalu dan sekarang. Seharusnya media yang digunkan harus lebih jelas lagi agar siswa dpat memahami kejadian atau peristiwa yang terjadi saat itu.
  3. Kesesuain tingkat materi sudah cukup baik.
  4. Sesuai dengan kurikulum yang berlaku.

Hendri Supriyadi S, S.Pd.

Similar Posts

165 Comments

  1. Nama : Fendi Alexman Zai
    NIM : 859870798
    Prodi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
    UPBJJ : Medan
    Pokjar : Salut Damai

    Berdasarkan video yang ditampilkan guru terlebih dahulu menunjukkan media pembelajaran kemudian mengaitkan kejadian yang terjadi saat ini dengan kejadiann dimasa lalu yang berhubungan dengan materi pokok. Namun, pada awal pembelajaran juga guru langsung memerintahkan siswa untuk mengerjakan tugas sementara penjelasan akan materi masih terlalu abstrak dan masih belum dimengerti oleh peserta didik.

    Kelebihan Pembelajaran dalam video
    a. Mengajak siswa untuk terjun langsung dalam materi pembelajaran, salah satu sisi positifnya yaitu siswa dapat langsung mengutarakan materi yang telah dimengerti dan yang masih belum, sehingga dapat dilakukan penjelasan kembali.
    b. Menggunakan media pembelajaran berupa koran yang berisi tentang kejadian saat ini yang hampir sama dengan kejadian dimasa lalu yang sesuai dengan tema.
    c. Mengaitkan kejadian yang terjadi saat ini dengan kejadian masa lalu.

    Kelemahan Pembelajaran dalam Video
    a. Media yang digunakan terlalu abstrak untuk anak diumur SD, sampai berakhirnya penyampaian materipun siswa masih belum menangkap dengan jelas inti dari materi tersebut.
    b. Penjelasan materi yang rancu dan tidak lengkap.
    c. Tidak adanya kesimpulan setelah menyampaikan materi pembelajaran.

  2. Nama: Selvi Aulia Rahmah
    NIM: 858307146
    Jurusan: S1 PGSD
    Setelah mengamati video tersebut, menurut saya video ini menggambarkan tantangan yang dihadapi oleh guru kelas V SD dalam mengajarkan peristiwa sejarah Perang Diponegoro kepada siswa. Siswa tampak kesulitan mencatat dan memahami materi karena pendekatan yang digunakan bersifat hafalan dan kurang mengaitkan peristiwa masa lalu dengan konteks masa kini.
    Kelebihan Guru dalam Melakukan Pembelajaran:
    1. Relevansi Materi: Materi yang disampaikan sesuai dengan kurikulum yang berlaku dan tingkat perkembangan siswa kelas V SD.
    2. Identifikasi Masalah: Video ini berhasil mengidentifikasi masalah umum dalam pembelajaran sejarah, yaitu pendekatan yang kurang kontekstual dan interaktif.

    Kekurangan Guru dalam Melakukan Pembelajaran:
    1. Pendekatan Pembelajaran: Guru langsung masuk ke materi inti tanpa melakukan kegiatan pembuka yang dapat menarik perhatian siswa atau mengaitkan materi dengan pengalaman mereka sehari-hari.
    2. Metode Pengajaran: Pembelajaran disampaikan secara monoton tanpa variasi metode yang dapat meningkatkan keterlibatan siswa.
    3. Penutupan Pembelajaran: Guru tidak memberikan kesimpulan atau refleksi di akhir pembelajaran, sehingga siswa mungkin kesulitan memahami inti dari materi yang telah dipelajari.

    Ada beberapa usulan untuk meningkatkan Kualitas Kegiatan Pembelajaran Berikutnya. Upaya yang dapat dilakukan antara lain:
    1. Penggunaan Metode Interaktif: Mengintegrasikan metode seperti bermain peran atau simulasi dapat membantu siswa memahami peristiwa sejarah dengan lebih baik.
    2. Penggunaan Media Visual: Menyediakan media visual yang jelas dan menarik dapat membantu siswa dalam memahami dan mengingat materi.
    3. Kegiatan Pembuka dan Penutup: Memulai pembelajaran dengan kegiatan yang mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari siswa dan menutup dengan kesimpulan atau refleksi dapat meningkatkan pemahaman dan retensi materi.

    Dengan menerapkan saran-saran tersebut, diharapkan pembelajaran sejarah menjadi lebih bermakna dan menarik bagi siswa.

  3. assalamualaikum wr wb, perkenal nama saya NITASARI NIM 859883114 dari salut permata labura.
    Menurut saya, video ini menunjukkan guru yang awalnya kesulitan membuat pelajaran sejarah menarik. Murid-muridnya kebingungan karena hanya disuruh mencatat tanpa ada hubungan dengan kehidupan mereka. Untungnya, guru itu mengubah cara mengajarnya dengan menghubungkan masa lalu dengan masa kini, dan memberikan contoh-contoh yang relevan.

    Beberapa hal yang bisa diperbaiki: guru sebaiknya lebih memperhatikan murid-muridnya, membuka dan menutup pelajaran dengan lebih baik, dan menggunakan alat bantu yang lebih menarik. Tapi secara keseluruhan, video ini memberikan gambaran yang baik tentang bagaimana membuat pelajaran sejarah lebih bermakna bagi siswa.

  4. Nama : Priska Sagala
    Nim : 856051083

    Video ini menunjukkan sebuah kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh seorang guru dan siswa di kelas V SD, dimana mereka sedang belajar mata pelajaran IPS berkaitan dengan materi peristiwa perang diponegoro.
    Video ini dibuat dalam dua part. Pada part pertama, terlihat pembelajaran kurang menarik dan sangat minim interaksi antara siswa dengan siswa maupun guru dengan siswa. Selain itu, guru kurang dalam mengaitkan hal-hal yang berkaitan dengan materi, seperti dalam kehidupan sehari-hari baik di masa lampau ataupun di masa sekarang. Seharusnya itu dapat dilakukan dan bukan justru meminta siswa mencatat hal-hal yang dianggap penting oleh siswa atau menghafal tahun terjadinya peristiwa. Itu terlihat kurang menarik dan interaktif.
    Akan tetapi pada part berikutnya, pembelajaran terlihat sangat berbanding terbalik dengan part pertama. Guru tersebut memberikan media pembelajaran yang tentunya berkaitan dengan masa lampau dengan masa sekarang, menjelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan oleh siswa, dan juga membimbing siswa dalam menyeelesaikan LKS. Selain itu, guru tersebut juga memberikan apresiasi terhadap siswa-siswinya. Tentu ini menjadi pembelajaran yang lebih menarik dan menciptakan keaktifan siswa-siswi di dalam kelas.

  5. Nama Iswan Armansah
    Nim 858432453

    Memang sangat penting untuk kita, mengetahui tentang sejarah Di indonesia. Sehingga kita bisa mengerti tentang keadaan yang terjadi dimasa lalu, contohnya seperti di vidio tersebut.
    Namun guru yang menyampaikan metode pembelejaran tersebut sangat kurang dalam menjelaskan atau terlalu cepat membacakan materi, untuk anak SD yang mungkin memori pemikirannya belum sempurna seperti orang dewasa pada umumnya, sehingga beberapa dari mereka yang masih kesulitan untuk mengikuti pelajaran tersebut.
    Pentingnya seorang guru harus memyampaikan pembelajaran yang lebih efektif, agar siswa atau murid lebih mudah memahami materi yang disampaikan.

  6. Nama Iswan Armansah
    Nim 858432453

    Memang sangat penting bagi kita, mengetahui tentang sejarah Di indonesia. Sehingga kita bisa mengerti tentang keadaan yang terjadi di masa lalu, contohnya seperti di video tersebut. Namun guru yang menyampaikan metode pembelejaran tersebut sangat kurang dalam menjelaskan atau terlalu cepat membacakan materi, untuk anak SD yang mungkin ingatan pemikirannya belum sempurna seperti orang dewasa pada umumnya, sehingga beberapa dari mereka yang masih kesulitan untuk mengikuti pelajaran tersebut. Pentingnya seorang guru harus memyampaikan pembelajaran yang lebih efektif, agar siswa atau murid lebih mudah memahami materi yang disampaikan.

  7. Nama : Indarina
    NIM : 856346364
    Prodi : S1 PGSD
    Semester: 6
    UPBJJ : Pangkal Pinang

    Izin menyampaikan tanggapan saya terkait video ini.

    Narasi Hasil Analisis Kegiatan Belajar Mengajar:
    Video pembelajaran berjudul “Perlawanan Pangeran Diponegoro vs Makam Mbah Priok (2010)” yang tersedia pada menu Laboratorium Pembelajaran di Portal Guru Pintar ini merupakan salah satu bentuk media pembelajaran berbasis kasus yang bertujuan untuk memperkenalkan nilai-nilai sejarah kepada peserta didik melalui pendekatan kontekstual. Video ini berdurasi sekitar 6 menit 18 detik dan memuat konten sejarah yang cukup padat dan menarik.

    Dari hasil pengamatan, secara umum video ini telah menghadirkan konten pembelajaran yang relevan dan sesuai dengan materi sejarah pada jenjang pendidikan dasar atau menengah, khususnya yang berkaitan dengan perlawanan tokoh nasional terhadap penjajahan, dalam hal ini Pangeran Diponegoro. Penyajian materi yang disandingkan dengan isu kontemporer seperti kasus Makam Mbah Priok memberikan dimensi berpikir kritis yang kuat dan mendekatkan peserta didik pada pembelajaran kontekstual.

    Namun demikian, dari sisi perencanaan pembelajaran, masih terdapat beberapa hal yang perlu ditingkatkan agar sesuai dengan standar yang berlaku. Pertama, video tidak mencantumkan secara eksplisit tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Tujuan pembelajaran merupakan komponen penting yang seharusnya diinformasikan kepada peserta didik sejak awal agar proses pembelajaran menjadi lebih terarah.

    Kegiatan pembelajaran dalam video ini lebih menitikberatkan pada isi atau materi inti, namun tidak terlihat adanya tahapan pembelajaran secara lengkap seperti pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup. Tahapan pendahuluan yang biasanya berisi motivasi awal atau pengantar materi tidak ditampilkan secara jelas, begitu pula penutup yang seharusnya mencakup rangkuman materi dan refleksi pembelajaran. Hal ini menunjukkan bahwa struktur kegiatan belajar mengajar dalam video ini masih belum sepenuhnya memenuhi standar perencanaan yang diharapkan.

    Selain itu, evaluasi atau asesmen pembelajaran juga tidak ditampilkan. Padahal, unsur ini penting untuk mengukur pemahaman peserta didik terhadap materi yang telah disampaikan. Video juga belum memberikan ruang untuk refleksi atau pertanyaan pemantik yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS) secara eksplisit.

    Di sisi lain, kekuatan utama dari video ini terletak pada pendekatan pembelajaran berbasis kasus, yang dapat membantu peserta didik mengembangkan kemampuan analisis dan berpikir kritis. Materi yang disajikan juga dapat memperkuat nilai-nilai karakter seperti semangat nasionalisme, keberanian, dan keadilan, yang selaras dengan profil pelajar Pancasila.

    Secara keseluruhan, video ini sudah cukup baik dalam hal penyajian konten dan pendekatan pembelajaran kontekstual. Namun, agar lebih optimal dan sesuai dengan standar perencanaan pembelajaran, video ini disarankan untuk dilengkapi dengan komponen-komponen penting seperti tujuan pembelajaran yang eksplisit, struktur kegiatan belajar yang sistematis, serta refleksi dan evaluasi yang mendukung ketercapaian kompetensi siswa secara menyeluruh.
    Terima Kasih.

  8. Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh,
    Nama : Muhammad Oky Pratama
    NIM : 858161813
    Prodi : S1-PGSD
    UPBJJ : Palangkaraya

    Dari hasil analisis yang saya amati pada vidio pembelajaran ips dengan tema perlawanan pangeran diponegoro, saya mendapati beberapa point yang perlu di evaluasi dan di apresiasi :
    Evaluasi
    1. Pada sesi pertama guru minim untuk memberikan informasi kepada anak sehingga ketika guru bertanya kepada anak, mereka tidak mengetahui jawaban dari pertanyaan sehingga terjadi perundungan karna jawaban tidak tepat.
    2. Saat pembelajaran di mulai, tidak ada pendekatan kepada anak, sehingga anak merasa kurang semangat ketika di mulainya pembelajaran.
    3. Tidak ada ice breaking di awal maupun di saat pembelajaran di mulai, hal kecil seperti ini kadang terlupakan oleh guru, padahal dengan kita mengajak anak untuk ice breaking maka kita sudah membangun otak anak untuk semangat saat belajar.
    4. Pada sesi penutup tidak ada kesimpulan, baik hikmah ataupun inti dari pembelajaran tersebut.

    Apresiasi
    1. Pada sesi 2 guru mulai menunjukan interaksinya kepada anak dengan memberikan penjelasan terlebih dahulu sehingga ketika anak mendapatkan tugas, mereka mampu mengerjakan tugas tersebut.
    2. Saat terjadi perundungan guru dapat memberikan perlindungan kepada anak yang di rundung dengan mengapresiasi apa yang sudah di kerjakan nya.
    3. Ucapan terimakasih kepada anak terdengar saat menutup pembelajaran.

    Demikian analisis yang dapat saya sampaikan, kurang lebihnya mohon maaf, sekian terimakasih.

  9. Nama : Adaja Rara Theaomay
    Nim : 859774965
    Izin memberikan komentar 🙏
    Pembelajaran sejarah tampak kurang fokus dan tidak terarah. Materi yang disampaikan mencampur dua topik berbeda—Perlawanan Pangeran Diponegoro dan peristiwa Makam Mbah Priok—tanpa penjelasan yang jelas mengenai keterkaitan atau perbedaan konteks sejarahnya.

    Guru juga tidak menggunakan media atau sumber visual pendukung yang dapat membantu siswa memahami peristiwa sejarah secara lebih konkret. Akibatnya, siswa tampak kurang tertarik dan kesulitan mengikuti alur penjelasan.

  10. Nama : Darrel Christofer Telaubanua
    Nim : 859876781

    Berdasarkan analisis yang saya lakukan pada video pembelajaran IPS SD dengan judul “Perlawanan Pangeran Diponegoro VS Makam Mbah Priok” maka terdapat beberapa masukan dan saran tentang video pembelajaran tersebut.
    1) Pada awal pembelajaran guru telah menyampaikan tujuan pembelajaran namun masih belum maksimal dalam membuka dan menutup pembelajaran
    2) Penyampaian materi yang masih tergolong monoton serta kurang adanya penguatan materi yang diberikan beserta alat bantu atau media berkaitan materi masih belum relevan. Solusi alternatif yang diberikan cukup membantu peserta didik, namun guru perlu melakukan refleksi agar adanya inovasi yang diterapkan pada materi selanjutnya.

    Terimakasih

Leave a Reply